Lanny Jaya, Papua Pegunungan - Miris sangat apa yang dialami Prada Sandi Wiratama Saputra, anggota Pos Balingga dari Satgas Yonif Mekanis 203/AK. Dia meregang nyawa setelah tertembak temannya sendiri saat foto-foto dengan senjata, Kamis (4/8/2022) petang.
Peristiwa bermula ketika 8 dari 12 personel Pos Balingga, Lanny Jaya, Papua Pegunungan melaksanakan patroli air di lokasi yang jaraknya sekitar 400 meter. Dipimpin Pratu Eky, salah satu personel yakni Serda Supriadi membawa senjata SPR 3 untuk melindungi anggota lainnya saat bertugas.
Selesai mengambil air, salah satu anggota bernama Pratu Leroy mengajak Serda Supriadi untuk berfoto sambil memegang senjata SPR 3 tersebut.
Lalu korban, Prada Sandi Wiratama, datang dan meminta Pratu Leroy mengabadikannya pula dengan senjata yang sama. Setelah selesai memfoto Sandi, Leroy mengambil SPR 3 itu lagi dan kembali berpose.
Sandi mengambil foto Leroy dari depan. Leroy kemudian meminta Sandi untuk memfotonya dari arah belakang sambil Leroy memanggul SPR 3 dengan laras menghadap belakang, ke arah Sandi. Tiba-tiba saja senjata itu meletus dan pelurunya mengenai kepala Prada Sandi Wiratama.
Sandi Wiratama Saputra, berasal dari Kampung Cariu, RT 002/001, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia lahir di Jakarta, 23 tahun silam.
“Bahwa benar telah meninggal dunia 1 (satu) personel Pos Balingga Satgas Yonif Mekanis 203/AK atas nama Prada Sandi Wiratama Saputra, Anggota Pos Balingga Satgas Yonif Mekanis 203/AK pada hari Kamis (4/8/2022) sekitar pukul 17.20 WIT di Pos Balingga akibat kelalaian prajurit dalam penggunaan senjata,” kata Komandan Korem 172/ PWY Brigjen TNI J.O Sembiring, Jumat (5/8/2022).
Dikutip dari Pindad, SPR 3 adalah senapan penembak runduk dengan desain presisi dan bodi yang lebih ringan untuk pergerakan dalam medan pertempuran. Sniper yang memenuhi standar NATO dengan munisi kaliber 7.62 x 51 mm ini dilengkapi dengan teropong bidik untuk meningkatkan akurasi tembakan pada jarak 1 km. (act)
Load more