Jakarta - Antusiasme masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, mengiringi Presiden Joko Widodo mengawali rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya di Pasar Olilit, Tanimbar Selatan, Jumat.
Ribuan warga kembali memperlihatkan antusiasme saat rombongan Jokowi sudah mendekati Pasar Olilit, Jumat pagi.
Menurut keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Jumat, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana sempat menyapa dan berfoto bersama warga sekitar Pasar Olilit, sembari membagikan kaos, buku, dan masker.
Jokowi dan Iriana juga tak bosan melambaikan tangan dan melemparkan senyum kepada warga.
Di area Pasar Olilit, Jokowi menyapa para pedagang pasar sembari menyampaikan bantuan langsung tunai (BLT). Dia juga mengingatkan agar bantuan yang diterima itu digunakan untuk menambah modal usaha.
"Untuk pedagang kaki lima, untuk pedagang-pedagang pasar, yang kami harapkan dengan modal kerja yang lebih baik, omset dagangannya meningkat," katanya.
Jokowi memperkirakan, antusiasme warga Saumlaki itu karena wilayah mereka sudah begitu lama tak dikunjungi presiden RI.
"Ini mungkin sudah lama sekali di Saumlaki, di Kepulauan Tanimbar ini, (belum) pernah dikunjungi dari Jakarta; dan ini sudah lebih dari 50 tahun, kalau masyarakat antusias ya mungkin karena mereka pingin ketemu dengan pemimpinnya," kata Jokowi.
Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel Indey membenarkan bahwa terakhir kali wilayahnya disambangi presiden RI ialah pada 1958, yaitu Presiden pertama RI Soekarno.
"Tentunya, masyarakat bergembira, senang, dan antusias menyambut Presiden Jokowi, mengingat kunjungan terakhir presiden ke Tanimbar adalah Presiden Soekarno tahun 1958," kata Daniel.
Semangat warga Tanimbar masih terasa saat Jokowi beserta rombongan meninggalkan Pasar Olilit untuk melanjutkan kegiatan menuju kantor pos. Meski hanya menempuh jarak 1,3 km, rombongan Jokowi menghabiskan waktu 30 menit karena banyak warga sekitar menyambut.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan di Tanimbar itu ialah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hadir pula Gubernur Maluku Murad Ismail, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Ruruh Aris Setyawibawa, dan Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif. (ant/ari)
Load more