Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak menandatangani sebuah surat yang menyatakan Anies akan menjamin Pemprov DKI Jakarta akan bertanggungjawab terhadap permasalahan DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com di lapangan, Jeanny Sirait perwakilan dari Lembaga Badan Hukum (LBH) Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) meminta Anies secara tegas untuk menandatangani surat tersebut.
Sementara politikus independen tersebut secara lantang menolak permintaan tersebut dan menyatakan Jeanny dan pihaknya tidak menghargai hak politik Anies.
Lebih lanjut, Anies pun menyindir Jeanny dan KOPAJA telah melawan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Tindakan tersebut telah lancang karena tidak menghargai Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun mengatakan tidak ingin mempertaruhkan tanda tangannya sebagai Gubernur terhadap surat yang belum dia pelajari. Terutama tanda tangan Anies mewakili seluruh warga DKI Jakarta.
“Saya tidak akan merendahkan tanda tangan Gubernur untuk menandatangani sesuatu yang tanpa dipelajri, hormati itu, hormati itu,” tegasnya.
Penolakan tersebut disambut dengan kericuhan, pihak KOPAJA meneriaki Anies tidak bertanggungjawab. Kendati demikian, Anies menanggapi komentar itu dengan menyatakan saling menghormati hak setiap orang.
“Anda memiliki hak untuk menyampaikan pandangan, saya memiliki hak untuk menilai dan memutuskan, Anda tidak boleh memaksakan sebagaimana saya juga tidak boleh memaksakan teman-teman,” pungkasnya.
Mengakhiri pertemuannya dengan para massa aksi KOPAJA, Anies mengatakan akan membawa surat pernyataan tersebut untuk dipelajari. Lalu Anies pergi meninggalkan massa yang diikuti dengan sorakan.
Sebagai informasi, Anies dan Wakilnya Ahmad Riza Patria menyambangi massa aksi KOPAJA yang menuntut Anies segera selesaikan sejumlah masalah di Jakarta, tak pelak persoalaan penggusuran.
Pertemuan ini dilakukan Anies sebelum menggelar kegiatan perpisahan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta yang telah bekerja sama dengan dirinya selama lima tahun.(agr/ppk)
Load more