Jakarta - Kembali kawasan Marunda, Jakarta Utara, diterpa pencemaran debu batu bara. Menurut Ketua Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Didi Suwandi temuan debu batu bara kali ini sedikit berbeda.
“Di lapangan memang hari ini ditemukan debu batu bara yang agak berbeda, sedikit licin, yang kemungkinan ditenggarai bisa jadi bukan hanya dari penumpukan saja, bisa dari yang lain seperti cerobong di wilayah kawasan Berikat Nusantara,” kata Didi melansir dari keterangan resmi yang diterima, pada Senin (21/11/2022).
Maka dari itu, atas apa yang telah menimpang warga rusunawa Marunda, Didi mewakili pihaknya mengaku kecewa dengan kinerja Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Utara lantaran lambat mengambil tindakan pencegahan.
“Kami sangat kecewa kepada Sudin Lingkungan Hidup yang menurut kami sangat lambat untuk melakukan tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali pencemaran di wilayah kami,” ujarnya.
Sementara, pihak FMRM juga telah berupaya meminta pertolongan kepada Walikota Jakarta Utara dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk melakukan evaluasi kinerja Sudin Lingkungan HIdup Jakarta Utara.
“Kami melihat (Sudin LH Jakut) belum ada progres signifikan pasca dicabutnya izin lingkungan PT KCN oleh Sudin LH. Bahkan ada kecenderungan debit debu batu bara yang kerap ada mirip sebelum terjadi penutupan PT KCN,” tutupnya.
Tak pelak, Didi memang mengakui telah ada perbaikan seperti adanya IPAL yang termasuk dalam sanski yang diberikan oleh Sudin LH Jakut.
Didi pun berharap atas aspirasi dia bersama jajarannya, meminta pemerintah menjalankan tugasnya dengan baik dan benar agar sekiranya warga rusunawa Marunda dan sekitarnya tidak mengalami pencemaran debu batu bara yang tidak baik untuk kesehatan. (ags/ebs)
Load more