Ambon, Maluku - Tiga hari pasca kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan bangun rumah warga serta lapak milik Pedagang Kaki Lima di pemukiman padat penduduk di Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau Ambon Maluku. Kebakaran hebat ini hingga mengakibatkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal serta harta benda lainnya.
Ratusan pengungsi saling berdesak-desakan untuk mengambil bantuan. Bantuan yang disalurkan berupa pakaian, makanan serta bantuan lainnya dari sejumlah relawan di Ambon Maluku.
Tangis haru terlihat dari Rosma Latuconsina setelah dirinya menerima bantuan. Rosma merupakan satu dari ratusan warga yang rumah terbakar pada jumat dini hari lalu. Ia mengaku tak miliki apapun karena telah hangus terbakar. Ia berharap adanya bantuan ganti rugi dari pemerintah kepada keluarganya.
“Beta suak. Beta seng punya apa-apa lagi sekarang ini yang ada hanya keluarga, beta bersyukur saja”, kata Rosma.
Sementara itu, pasca kebakaran warga yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian mulai terserang berbagai penyakit. Dinas Kesehatan Kota Ambon mencatat sedikitnya tujuh puluh pasien yang sudah ditangani oleh tim kesehatan di posko di tenda pengungsian.
Kebanyakan dari pasien yang diperiksa adalah anak-anak di usia tiga sampai lima tahun ini yang terserang penyakit ispa yaitu batuk, pilek, tenggorokan gatal, serta sakit kepala. Selain anak ada juga ada puluhan lansia dan remaja,” kata Ike Kakiay, salah satu petugas Kesehatan Kota Ambon di lokasi tenda pengungsian.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di Kawasan Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Insiden ini terjadi di lokasi lorong pabrik tahu, yakni salah satu kawasan padat penduduk di Kota Ambon. Kobaran api terus membesar dan merembet hingga membakar seluruh bangunan rumah warga di kawasan padat yang tidak jauh dari pasar tradisional Mardika Ambon.
Si jago merah melahap dan menghanguskan ratusan bangunan rumah warga serta ratusan lapak milik pedagang di pasar Mardika Ambon. Warga mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun kobaran api terus membesar dan merembet ke sejumlah bangunan lainya.
Dua jam kemudian api baru bisa dijinakkan setelah sejumlah mobil pemadam kebakaran kota ambon dan mobil polisi water canon tiba di lokasi kebakaran. Untuk memadamkan api di lokasi kebakaran petugas sempat kewalahan lantaran akses jalan untuk keluar masuk mobil pemadam di lokasi kebakaran cukup sulit.
Akibat kebakaran ini, puluhan tempat usaha serta lapak milik pedagang kaki lima hangus terbakar. Kebakaran ini mengakibatkan satu warga atas nama Efer Masela meninggal dunia. Korban diduga meninggal karena terpangang api. Selain Efer Maela, korban lain yang belum diketahui identitasnya pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhyangkara Polda Maluku untuk mendapat pertolongan medis akibat luka bakar pada lengganya.
Dalam kejadian ini sebanyak 100 rumah warga dan lapak milik pedagang jadi santapan si jago merah, bahkan perpustakaan Kantor Kelurahan Rijali pun tidak luput dari kobaran api. Selain itu puluhan kendaraan milik pedagang juga hangus terbakar.
Kebakaran hebat yang menghanguskan kawasan padat penduduk di Kota Ambon, menurut warga bermula dari api yang berasal dari salah satu rumah indi kost di Wilayah Administrasi RT.004 / RW. 002 dan menyebar ke seluruh kawasan RT.002 dan RW.001, Kelurahan Rijali, Sirimau Kota Ambon.
Belum diketahui pasti penyebab utama dari kejadian tersebut, namun diketahui saat kejadian kebakaran jumat dini hari sekitar pukul pukul 03.30 WIT. Kobaran api baru bisa dipadamkan pada pukul 08.00 WIT.
(ris/asm)
Load more