Beberapa menit kemudian, lanjut YWL, korban yang sedang bermain dekat ibunya YY tiba-tiba ngompol dan urin yang merembes di lantai terlihat bercampur darah.
“Saat itu istri saya mulai panik dan mengingat lagi genangan air bercampur darah yang dia lihat di dalam dapur sebelumnya ternyata dari anak saya. Istri saya mulai pikir macam-macam mungkin ada penyakit serius pada anak kami. Istri saya memang mylai cemas ketika anak kami minta ijin bermain di rumah terduga pelaku ,” tutur YWL ketika dihubungi terpisah.
Tidak berlama-lama, ibu korban lekas membawa anak sulungnya itu ke rumah dokter yang berjarak 100 meter.
“Pemeriksaan dokter mengarah pada hal yang mengerikan begitu. Awalnya anak saya bilang karena jatuh tapi saat diminta diperagakan bagaimana jatuhnya sangat tidak mungkin berdampak pada area kemaluan. Dokter bertanya lagi kepada anak saya sampai dia mengaku digitukan sama FH. Istri saya sambil menangis mengabarkan saya melalui WhatsApp. Mendengar itu saya langsung oleng pak nyaris jatuh,” ungkap YWL.
“Malam sekitar jam 8 saya berangkat dari Ceka Likang ke Elar pakai motor sampai jam 11 malam disana. Hancur hati saya pak ketika anak saya terbangun dan langsung memeluk saya dan minta main HP. Dalam hati saya bilang Tuhan kenapa kejahatan FH ini menimpa anak saya,” tuturnya.
Meski dipastikan bahwa anaknya menjadi korban kekerasan seksual tapi orang tua korban belum langsung melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Mereka lebih memilih mengobati anak mereka ke dokter anak di Ruteng Manggarai.
Load more