Makassar, tvOnenews.com – Melangkah lebih maju bersama teknologi menjadi visi ke depan dari Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto.
Berbagai inovasi Danny terapkan dalam 24 program strategis Pemkot Makassar di tahun ini yang menitik beratkan pada economy recovery, di antaranya 5000 Lorong wisata, 5000 start up Lorong, ojol day, dan Commuter metromoda (como). Setelah berbenah dengan slogan Sombere dan Smart City, kini Makassar melangkah dengan program Makassar Metaverse.
Memulai Makassar Metaverse, Danny pun mengawali dengan mengumpulkan data warganya. Dengan membuat command center di Gedung Pemkot Makassar yang ia beri nama War Room. Gunanya sebagai pusat data atau informasi kota Makassar.
Seluruh data terkait kota Makassar bisa diolah dari command center tersebut, sehingga pengambilan keputusan dan kebijakan pemkot Makassar pun bisa dilakukan dalam waktu cepat dan tepat sasaran.
“CCTV di sini mengontrol kota dan mengontrol semua lorong serta memonitor semua program-program yang secara daily jalan, termasuk pelayanan publik misalnya panggilan 112, di sini bisa kelihatan berapa warga sakit, accident dan berapa lama ditangani,” ungkap Danny.
Menurut Danny, inovasi teknologi tersebut sangat efektif bagi pelayanan masyarakat. Danny pun akan menambah CCTV menjadi 4000 unit di seluruh kota Makassar.
Adapun perkembangan Makaverse sendiri, saat ini Pemkot dalam tahap mengkompilasikan semua data, misalnya data-data penduduk. Hal itu karena makaverse bertujuan menduplikasi seluruh penduduk kota Makassar beserta segala isinya dan berbagai persoalannya ke dalam dunia metaverse. Sehingga big data menjadi penting.
“Mulai dari lorong wisata kita membuat QR Code untuk setiap individu, yang sesuai dengan data-data id dari KK dan KTP juga medical record dan juga data 3 dimensi lorong dengan rumah-rumah yang ada di situ,dengan begitu tinggal selangkah lagi bisa masuk metaverse jika semua data sudah terkumpul,’’ ucap Danny Pomanto.
Salah satu implementasi lainnya dari Makassar Metaverse adalah rencana hadirnya kendaraan listrik di Kota Makassar.
Commuter Metromoda atau co’mo merupakan mini bus listrik yang didesain untuk beroperasi di lorong-lorong kota makasar. Co’mo akan difungsikan sebagai alat transportasi pengumpan atau feeder menuju jalan-jalan besar, bukan hanya mengusung teknologi listrik, co’mo direncanakan memiliki peran penting bagi pengembangan wisata di kota daeng.
Sejalan dengan itu lorong atau gang di kota Makassar kini tampil apik. Keberadaan program lorong wisata dari pemerintah kota telah mengubah wajah kawasan lorong di kota daeng. Lorong wisata menggabungkan konsep budaya, wisata kuliner, ekonomi kerakyatan, kearifan lokal serta teknologi.
Tak hanya tertata apik, pemberdayaan masyarakat di lorong-lorong wisata juga terus dikembangkan. Melalui kerajinan, tanaman pangan, ternak ikan ataupun wisata lokal, warga lorong wisata mampu berkarya dan berinovasi untuk lingkungannya, sekaligus punya andil untuk memulihkan ekonomi di kota Makassar.
Setiap Selasa, Danny juga membuat program Ojol Day. Seluruh ASN Pemkot Makassar harus berangkat ke kantor menggunakan ojek online.
“Untuk program ojol day dampak pengendalian inflasi yang terasa pengurangan 100.000 liter penggunaan BBM di kota Makassar, karena 22.800 pegawai Pemkot tidak naik mobil atau motor pribadi, sementara ojol sendiri mengalami peningkatan pendapatan 26 persen, serta membantu mengurangi volume lalu lintas kendaraan,“ terang Danny. (ask/ree)
Load more