Mamuju, Sulawesi Barat - Harga beras di pasar tradisional Mamuju kembali mengalami kenaikan sejak dua (2) hari terakhir. Kondisi ini diakibatkan persediaan beras mulai menipis.
"Rata rata daerah yang menjadi distributor beras untuk pasar tradisional di Mamuju, Sudan sepekan tidak lagi mendidtribusikan beras ke pasar tradisional," ujar salah satu penjual beras, Jamaluddin, Senin (20/2/2023) .
Jamaluddin, pedagang beras di Pasar Baru Mamuju ini mengatakan, menipisnya stok beras di Pasar Tradisional dipicu akibat distribusi beras dari pabrik beras sudah sepekan ini terhenti.
Distribusi beras yang terhenti sejak sepekan tersebut memicu kenaikan harga akibat stok beras yang semakin menipis di pasar tradisional. Kenaikan harga ini juga bervariasi tergantung merek dan kualitas beras.
"Kenaikan harga beras kini kembali naik sekitar.2 ribu rupiah per kilo. Sebelumnya harga beras karung plastik 5 kilogram hanya berkisaran 55 ribu kini naik menjadi 65 ribu rupiah per karung," kata Jamaluddin.
Untuk harga beras dengan ukuran karung plastik 10 kilogram naik dari harga 110 ribu rupiah naik menjadi 130 ribu rupiah per karung. Untuk beras ukuran karung 25 kilogram dari harga 300 ribu rupiah naik menjadi 315 ribu rupiah perkarung.
Menurut Jamaluddin, pihak Bulog yang selama ini menjadi mitra pedagang beras, hanya mendistribusikan beras ke pasar tradisional hanya sekitar 100 kilogram tiap harinya, kecuali hari sabtu dan minggu.
"Hari Sabtu dengan hari Minggu, Bulog menghentikan distribusi beras kepada pedagang, alasan hari libur," tutur Jamalauddin.
Akibat minimnya stok beras yang didistribusikan Bulog Mamuju, pada pedagang beras akibatnya beras semakin menipis.
"Untuk menormalkan harga beras di pasar sebaiknya distribusi beras Bulog masuk di pasar semakin diperbanyak sehingga harga beras dapat ditekan," tutup Jamaluddin.
(gki/asm)
Load more