Makassar, tvOnenews.com - Inilah akhir dari penyamaran Haerul (29), seorang pemuda asal Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengaku sebagai anggota polisi Brimob Polda Sulsel.
Polisi gadungan itu akhirnya diamankan satuan Intelmob Brimob Polda Sulsel di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Kamis (23/2/2023) dini hari.
"Pelaku mengaku sebagai anggota Brimob yang bertugas di batalyon A Pa'baeng-Baeng, Kota Makassar, kemudian di tahan di Polsek Tamalate," ungkap Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS saat dikonfirmasi Tvonenews.com, Jumat (24/2/2023).
Terbongkarnya penyamaran Haerul, diawali dari kecurigaan istri Haerul yang merasa aneh dengan gerak-gerik suaminya yang mengaku sebagai anggota Polri namun tidak seperti anggota Polri pada umumnya.
Istri Haerul kemudian mendatangi Mako Brimob untuk menanyakan apakah memang betul Haerul merupakan anggota Polri yang bertugas di batalyon A Pa'baeng-Baeng.
Setelah Unit Intelmob Polda Sulsel melakukan pendalaman, diketahui bahwa Haerul bukan merupakan anggota Polri.
"Haerul mengaku sebagai anggota polisi karena ingin untuk disegani dan ditakuti oleh beberapa anggota keluarganya," ujar Kompol Lando.
Haerul mulai melakukan penyamaran sebagai anggota Polri sejak tahun 2018, selama lima tahun itu identitas palsunya tidak diketahui oleh istri dan keluarganya.
Pihak kepolisian masih terus pemeriksaan mendalam terhadap Haerul untuk mengetahui apa tujuan dan motif sebenarnya melakukan penyamaran sebagai anggota Polri yang sudah berlangsung selama lima tahun itu.
Bahkan Haerul pun memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang mirip dengan KTA asli Polri.
Selain menahan Haerul, polisi juga mengamankan motor merek Honda Scoopy warna merah dengan nomor polisi DW 2954 EK.
"Kami menghimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap orang yang tidak bertanggungjawab yang mencari keuntungan dengan melakukan penyamaran atau memalsukan riwayat hidup, jabatan atau status sosial," imbau Kompol Lando.
"Laporkan segera kepada aparat kepolisian jika ada hal-hal yang mencurigakan," tukasnya. (mnr/amr)
Load more