Tana Toraja, tvOnenews.com – Pekerjaan proyek poros Sapandeata–Pabuaran di Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, yang menelan anggaran sebesar satu miliar seratus juta rupiah terus menuai sorotan.
“Masyarakat di sini terkendala sekali, apalagi kalau musim hujan tiba seperti sekarang mobil tidak bisa masuk, sehingga kami yang menggantungkan hidup dengan menjual dan membeli barang ke ibu kota kabupaten sangat kewalahan. Apa lagi saya pak, kalau hujan tanah depan rumah jatuh terus dari atas, makanya saya mengungsi di rumah ini, rumahnya keluarga," Ucap Mama Kasya, Sabtu (4/3/2023)dengan nada sedih.
Hal tersebut diungkapkan Mama Kasya, salah satu warga yang terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya jika musim hujan turun, sebab tebing yang dikeruk menggunakan alat berat di depan rumahnya karena proyek peningkatan jalan saat ini rawan longsor dan sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan dirinya bersama keluarga.
Proyek pekerjaan peningkatan jalan yang dibiayai negara menggunakan anggaran dana hibah dari keuangan Pemprov Sulsel tersebut, seyogyanya rampung pada akhir Desember lalu, sayangnya sejak November 2022 justru tak lagi nampak adanya aktifitas yang dilakukan oleh rekanan.
Mirisnya, saat ini warga dan pelajar diwilayah tersebut terpaksa menantang maut, melewati pinggir tebing yang luasnya tidak kurang dari 70 cm. Namun jika lengah sedikit saja, maka nyawalah yang akan menjadi taruhannya.
Walau begitu, pihak CV Agung Pratama yang menjadi rekanan maupun pihak Dinas PUPR Pemkab Tana Toraja yang menjadi lini sektor proyek tersebut, seolah tutup mata dengan kondisi yang dialami warga sejak beberapa bulan terakhir, padahal jalan tersebut merupakan jantung ekonomi ribuan warga.
“Banyak bahan masuk tapi kita lihat sendiri, tidak ada aktifitas sama sekali, kami sebagai warga berharap agar proyek pekerjaan jalan ini bisa segera dirampungkan, agar anak sekolah maupun warga bisa kembali beraktifitas normal seperti biasa," harap Mama Kasya.
Load more