Gowa, tvOnenews.com - Seorang pria berinisial MDS (46) Warga di Dusun Kappoloe, Kecamatan Biring Bulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tewas mengenaskan usai dikeroyok belasan pelaku menggunakan senjata tajam.
"Informasinya korban diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap wanita yang diketahui adalah ponakan pelaku. Jadi menurut pelaku ini adalah siri, jadi pelaku bersama beberapa orang lainnya merencanakan untuk melakukan kejadian tadi malam di rumah korban," kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Selasa (7/3/23).
Peristiwa tragis itu bermula saat korban berinisial MDS dituduh melakukan aksi tidak senonoh dengan memegang payudara seorang wanita di lokasi hajatan yang diduga ponakan dari pelaku.
Karena tidak terima, paman wanita tersebut mendatangi rumah MDS dengan membawa sejumlah orang yang diperkirakan ada belasan orang.
Kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, kejadian penganiayaan secara bersama-sama itu terjadi sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, di mana para pelaku mendatangi rumah korban lalu melakukan penganiayaan sampai korban tewas mengenaskan.
"Pada saat korban sedang tidur para pelaku masuk rumah dan merusak kamar korban hingga akhirnya korban dianiaya. Sempat korban dikejar sampai di sawah dan di situlah korban mengalami luka bacok serius di beberapa titik di bagian tubuhnya," sambungnya.
Lanjut Kapolres Gowa, korban kini dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi.
"Atas persetujuan dari pihak keluarga korban, malam ini langsung kita bawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi," pungkasnya.
Kata Kapolres, antara korban dengan pelaku masih ada hubungan keluarga, termasuk korban dengan wanita yang mengaku dilecehkan oleh korban.
"Mereka ini masih ada hubungan keluarga, termasuk wanita yang mengaku dilecehkan oleh korban," tutupnya.
Sementara itu, anak korban yang ditemui di Biddokkes Polda Sulsel di rumah sakit Bhayangkara Makassar mengungkap jika ayahnya dikeroyok oleh belasan orang.
Anak korban mengaku, saat kejadian semua yang berada di dalam rumahnya sedang tertidur pulas, namun tiba-tiba sekelompok orang masuk ke dalam dengan merusak pintu dan jendela rumahnya lalu melakukan penganiayaan.
"Kalau dari depan ada sekitar 5 orang, dari belakang juga sama sekitar ada 5 orang juga, tapi di bawah itu belasan massa yang menunggu," kata Sri anak Korban.
Sri, anak korban yang menyaksikan kejadian malam itu, melihat rumahnya dirusak oleh belasan orang. Kemudia para pelaku masuk dan mencari ayahnya, bahkan seisi rumah diacak-acak.
"Ayah saya saat itu sembunyi di kamar, namun karena para pelaku mengobrak-abrik kamar, sehingga ayah saya ketahuan bersembunyi," ungkapnya.
Karena diserang oleh para pelaku dengan lemparan, korban kemudian turun dari atas rumah dan berusaha melarikan diri.
"Sempat terjadi adu mulut antara ayah saya sama beberapa pelaku, ayah saya mencoba menjelaskan terkait kejadian itu, namun justru para pelaku menyerang ayah saya," sambungnya.
Namun nahasnya, korban justru kedapatan oleh massa yang berada di bawah rumah, hingga dianiaya dan tewas dengan luka serius di sekujur tubuhnya.
"Ayah saya ditemukan di sawah dengan luka serius di sekujur tubuhnya," jelas anak korban sambil meneteskan air mata.
Terkait tuduhan pelecehan dengan memegang payudara wanita yang diketahui ponakan pelaku, Sri Utami membantah tuduhan tersebut.
"Tuduhan itu tidak benar, kalau penjelasan ayah saya, saat itu memberikan sapu itupun jaraknya jauh," jelasnya.
Atas kejadian ini, Polres Gowa menerjunkan sejumlah personilnya untuk berjaga di lokasi kejadian, untuk mengantisipasi aksi balas dendam.
Sementara sejumlah pelaku yang lebih dari belasan orang tersebut, kini dalam pengejaran kepolisian. (Itg/ask)
Load more