Makassar, tvonenews.com - Viral di media sosial seorang siswi diduga dikeroyok kakak kelasnya di ruang kelas SMK Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan. Pihak sekolahpun membenarkan adanya perkelahian antar siswa namun membantah terjadi pengeroyokan senior.
"Tindakan fisik ini, si adik kelas yang duluan melakukan tindakan fisik tapi yang viral itu adalah video di mana waktu si adik kelas ini berada di bawah dan itu terkesannya ada ramai-ramai, kalau orang Makassar bilang 'diborongi' (dikeroyok, red), itu tidak ada di situ tadi saya lihat pengeroyokan, itu videonya sudah di-'mute', yang video sebenarnya itu ada suara-suara yang bilang sudah mi," ujarnya Suhartini Wakepsek SMK Nasional kepada wartawan Sabtu (11/3).
Suhartini menjelaskan awal perkelahian antar siswi ini terjadi saat korban menatap ke arah kaka kelasnya di kantin bakso. Kaka kelas yang tidak terima dipelototi mencari korban ke kelasnya.
"Awalnya waktu mereka sama-sama pergi makan bakso, ini adik kelasnya yang terindikasi sebagai korban, dia lihat-lihati kakak kelasnya, itu kakak kelasnya merasa dilihat-lihat dengan pandangan yang tidak enak, akhirnya si kakak naik ke kelas nya si adik, dia tanya ke adik kelasnya kenapa kau lihat saya begitu," ujarnya.
Terkait di dalam video yang terlihat ramai siswa, Wakepsek SMK Nasional mengatakan banyak siswi yang melerai perkelahian keduanya. Sehingga terlihat seperti pengeroyokan.
"Ada beberapa orang yang terindikasi untuk melerai karena teman-temannya yang kelas 2 (kelas 11, red) tidak berani mendekat takut sama kakak-kakaknya akhirnya kakaknya masuk ke dalam supaya adiknya ini dipisahkan karena," terangnya.
Sebelumnya, insiden tersebut terjadi pada 8 Februari lalu sekitar pukul 16.45 Wita. Pihak sekolahpun telah memberikan sanksi berupa pemanggilan kedua orang tua siswa yang berkelahi.
"Kita sudah berikan tindakan, kita panggil orang tuanya kita cari apa maunya mereka dan apa solusi bersama, awalnya siswa kelas 11 ini minta untuk diproses hukum dan solusinya dikembalikan ke orang tua siswa kelas 12, tapi akhirnya setelah dipertemukan keinginan itu dia cabut sendiri, dia tidak mau dilaporkan ke polisi," tutupnya.
Kasus inipun telah ditangani oleh Kepolisian Sektor Mariso Makassar, untuk melakukan upaya mediasi kepada kedua orang tua siswi yang terlibat perkelahian.
(wsn/mtr)
Load more