Dia juga menjelaskan sebelum kejadi sudah ada informasi dari orang kebun bahwa ada banjir bandang dari atas gunung, sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Sebelum kejadian sudah ada informasi dari orang kebun di dalam hutan bahwa ada banjir jadi sudah ada warga yang menunggu di aliran sungai di kampung menahan mobil yang lewat agar tidak melewati jembatan, jadi tadi jalan lagi kosong karena sudah diberitahu," jelasnya.
Ketua Pinatuarian Ne Tou Klabat (PNTK) Roy Kambey turut prihatin dengan musibah yang terjadi.
"Kami mengapresiasi respon cepat dari pemerintah Minahasa Utara, Khususnya Bupati yang sudah turun langsung ke lokasi, dan berjanji akan memperlebar aliran sungai sehingga kedepan kami berharap kejadian ini tidak terjadi lagi," harapnya.
Menurut Roy peristiwa banjir ini berdampak pada 9 Kepala keluarga dan kurang lebih 24 jiwa mengungsi ke rumah saudara mereka yang aman dari bencana.
"Jadi ada 3 rumah warga yang terkena langsung, kejadian ini sudah yang kesekian kali tapi kali ini yang paling parah," katanya.
Halaman Selanjutnya :
Sementara itu, warga bersama TNI dari Koramil Dimembe dan BPBD serta relawan bahu membahu membersihkan rumah warga dan jalan dari genangan lumpur dan kayu-kayu yang berserakan.
Load more