Akibat keterlambatan pembangunan transportasi massal, masyarakat berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi. Peningkatan penggunaan kendaraan pribadi berdampak pada kemacetan.
"Semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi, akhirnya macet di semua kota. Sekarang ini tidak hanya di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Semarang, Makassar juga sudah macet. Semuanya karena kita terlambat membangun transportasi publik," bebernya.
Terkait KA trans Sulawesi, Jokowi mengaku nantinya pembangunan dilakukan secara sambung menyambung dari Makassar hingga Manado-Sulawesi Utara. Meski saat ini, baru sesi I yakni Makassar-Parepare.
"Sekarang yang ingin kita resmikan ini jalur dari Maros ke Barru. Makassar nanti, kemudian ke sana ke Parepare," tuturnya.
Dengan adanya KA ini, Jokowi berharap bisa memberikan daya saing untuk transportasi massal. Ia menyebut, perpindahan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain akan semakin baik dengan adanya kereta api.
"Ini keretanya banyak, ada untuk penumpang, ada untuk wisata, ada untuk barang. Ini akan memberikan daya saing kompetitif negara kita dan akan semakin baik, barang diangkut dengan alat transportasi yang murah," tutupnya.
Diketahui dari total panjang jalur KA Makassar-Parepare sepanjang 145 km, yang sudah terbangun sepanjang 120 km, dan yang siap dioperasikan sepanjang 80 km dari Stasiun Maros di Makassar sampai Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru. (wsn/ask)
Load more