Kabupaten Gorontalo, tvOnenews.com – Kasus penganiayaan bocah 9 tahun yang dilakukan oleh paman dan bibinya sendiri hingga tewas, terus didalami kepolisian Polres Gorontalo. Dalam pengakuannya kepada polisi, DR tega menganiaya sang bocah dengan cara menampar korban, bahkan memukulnya berulang kali menggunakan selang air.
“Pertama saya tampar pakai tangan kiri sebanyak dua kali. kemudian saya pukul menggunakan selang berulang kali,” ungkap DR saat diperiksa polisi di ruangan unit PPA, Senin (15/05/23).
Ironisnya penganiayaan bukan hanya dilakukan dengan menggunakan selang air, pelaku juga mengaku memukul pundak korban menggunakan sapu lidi.
“Saya pukul juga pakai sapu lidi di pundak sebelah kiri dan sebelah kanan. Setelah itu saya pukul lagi pakai selang,” ujar DR.
DR mengaku nekat menganiaya karena kesal kepada korban yang diduga mencuri uangnya.
“Saya pukul berulang kali karena dia (korban) tidak mengaku ambil uang,” ucapnya.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam kebiru-biruan di sekujur tubuh yang membuat sang bocah meninggal dunia di dalam rumah pelaku.
Sementara MIE, suami dari DR juga diduga turut terlibat menganiaya korban.
Setelah dilakukan pemeriksaan terungkap kedua pelaku melakukan kekerasan terhadap korban secara bergantian.
“Dilakukan secara bergantian, kadang istrinya, kadang suaminya yang melakukannya. Lokasi pemukulan yang jelas di lakukan di rumah pelaku, di ruang tamu. Motifnya ini yang bisa kami sampaikan adalah kekesalan dari bibi dan pamannya karena korban sering mengambil uang bibinya,” ujar Kapolres Gorontalo AKBP Dadang Wijaya, Senin (16/5/2023).
Penyidik Polres Gorontalo, telah menetapkan kedua terduga pelaku sebagai tersangka dijerat dengan pasal perlindungan anak.
M-AR dinyatakan meninggal di rumah pelaku yang berada di Perumahan Padengo Permai, Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo pada Sabtu (13/5/2023) sore.
Kematian korban dirasa janggal keluarga karena terdapat luka lebam di bagian wajah, leher dan punggung.
Pelaku sempat mengaku penyebab korban meninggal karena dibully temannya di sekolah. Namun keluarga korban yang tidak percaya langsung melaporkan pelaku ke Polsek Telaga pada Minggu (14/5/2023).
Sementara jasad korban hari ini Selasa (16/05/23) akan dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bayangkara Polda Gorontalo. (iks/ask)
Load more