"kalau ada babi saya yang mati, kami langsung kuburkan di tempat yang sudah kami siapkan agar tidak menyebarkan virus ke babi lainnya. dan tidak menimbulkan bau juga," terangnya.
Untuk mencegah penularan virus ASF ke babi miliknya yang masih tersisa sekitar 40 ekor itu, Wahyudi bersama pekerjanya memilih melakukan pembersihan kandang dengan cara menyiram dan menyemprotkan cairan desinfektan ke semua kandang termasuk kandang yang kosong.
"Setiap saat saya dan pekerja lainya membersihkan kandang dengan menyemprotkan cairan desinfektan," jelasnya.
Sambil menunggu penyampaian dari dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, terkait kapan berakhirnya wabah virus flu babi Afrika tersebut, Wahyudi memilih mengosongkan kandangnya.
"Sementara waktu, saya tidak akan mengisi kandang. biarkan dulu kosong sampai keluar pernyataan jika virus ASF tersebut sudah berakhir," tegasnya.
(itg/asm)
Load more