Toraja Utara, tvOnenews.com – Nengsi Ros, salah satu korban jembatan putus yang tercebur ke sungai saat hendak ke acara nikahan, di Lembang Lempo Poton, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, mengaku bisa selamat dari insiden maut tersebut karena menjadikan lemang sebagai tongkat pijakan.
“Kami lebih dari sepuluh orang di atas jembatan dan saat itu tiba-tiba jembatan goyang kemudian langsung putus, saya tidak tahu lagi kondisi saat itu karena kami tercebur ke dalam sungai yang airnya deras, saya yang memegang lemang (pa’piong) sadar dan menjadikan lemang sebagai tongkat untuk mengambil nafas sebanyak tiga kali, sebelum tersangkut di atas batu,“ terang Nengsi Ros, salah satu korban selamat dari insiden jembatan putus dengan nada terbata-bata.
Nengsi mengaku selamat karena menjadikan lemang (Pa’piong) sebagai tongkat pijakan ke dalam dasar sungai, untuk mengambil nafas sebanyak tiga kali, sebelum dirinya tersangkut di sebuah batu besar yang ada di aliran sungai maiting.
Selain itu, Nengsi mengaku tak sadarkan diri karena kepala dan punggung bagian belakang terbentur di batu saat terseret arus sungai, sehingga mengalami luka di pelipis mata akibat benturan dan gesekan batu.
“Luka yang saya alami yang di atas pelipis mata dan pipi serta di punggung karena terbentur di batu saat terbawa arus sungai,” tutup Nengsi.
Menurut saksi mata dan juga korban selamat, jembatan yang dilalui kondisinya sudah sangat tua, sehingga saat dilintasi lebih dari sepuluh orang, tali sling diduga tak lagi kuat menahan beban sehingga kemudian. (jbt/ask)
Load more