Gorontalo Utara, tvOnenews.com - Warga Gorontalo Utara kembali digegerkan penemuan seekor buaya muara yang terjaring pukat milik nelayan. Kali ini buaya dengan panjang 4,7 meter dan lebar 1 meter ditemukan nelayan di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Rabu (07/6/2023) pagi.
"Pukat nelayan itu ada sekitar satu kilometer dari tepi pantai. Biasanya nelayan itu sudah pagi akan mengambil kepiting di pukat. Tidak tahunya sudah ada buaya disitu," ungkap Fitri Rahim Kepala Desa Bulalo
Fitri Rahim menjelaskan, buaya diduga berjenis kelamin betina ini awalnya ditemukan seorang nelayan hendak mengambil kepiting di pukat sekitar pukul 06.00 Wita. Buaya saat ditemukan sudah terlingkar dengan tali pukat.
Tidak mau ambil resiko, nelayan tersebut balik ke permukiman untuk memanggil warga lainnya.
"Dia panggil warga lain, ada sekitar 5 orang yang datang kesana untuk mengevakuasi buaya," jelas Kades Bulalo.
Warga mengevakuasi satwa dilndungi ini dengan mengikat mulut dan kaki buaya. Buaya kemudian ditarik menggunakan perahu nelayan hingga ke pesisir pantai.
"Sempat ada perlawanan dari buaya, tapi alhamdulillah bisa dievakuasi pakai tali," lanjutnya.
Menurut nelayan setempat, dua ekor buaya sebelumnya terlihat di pukat yang digunakan untuk menjaring kepiting tersebut. Namun satu ekor buaya lainnya tidak terjaring pukat dan langsung kabur.
"Ada dua buaya sebenarnya, cuman yang satu ekor sudah lari. Katanya lebih besar dari buaya yang ditangkap ini," tutur Fitri.
Hingga kini binatang buas tersebut masih berada di permukiman dan menjadi tontonan warga setempat.
"Kami sudah melaporkan ke pihak BKSDA dan katanya hari ini akan dievakuasi ke tempat penangkaran di kantor BSDA," tandasnya.
Penemuan buaya di Gorontalo Utara kali ini menjadi yang kedua dalam sepekan terakhir. Sebelumnya Buaya sepanjang 3,6 meter masuk perangkap ikan di perairan laut Bonggilo, Desa Pilolohuta, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, Senin (29/5/2023). Nelayan kemudian mengevakuasi buaya dari jeratan jaring dan sudah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Gorontalo.
(iks/asm)
Load more