Baubau, tvOnenews.com - Diduga melanggar batas wilayah teritorial laut, sebuah kapal nelayan Indonesia ditangkap Angkatan Laut Papua Nugini di perairan Papua Nugini, pada beberapa waktu lalu. Salah satu ABK merupakan warga Kelurahan Wameo di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, bernama Lukman.
Kabar penangkapan Lukman bersama sejumlah nelayan lain awalnya diketahui oleh putri Lukman bernama Cindy yang sempat dihubungi ayahnya setelah ditangkap militer papua nugini beberapa hari lalu tepatnya pada 8 juni 2023.
Dalam percakapan melalui telepon tersebut, Cindy mengaku ayahnya sempat menanyakan kabar keluarganya sebelum menyampaikan kabar tak sedap itu. Cindy diminta ayahnya mencari bantuan agar pemerintah indonesia membantu pembebasan mereka.
“Dia bilang jangan kasitau siapa-siapa kalau sebenarnya bapak ini lagi ditangkap sama Angkatan Laut Papua Nugini, 2 hari lagi ini bapak tiba di Papua Nugini sementara di perjalanan dan kalau ada temanmu tolong minta bantu carikan nomornya KBRI untuk perlindungan,”beber Cindy saat ditemui di rumahnya, Senin (12/6/2023).
Mendengar hal itu Cindy bingung tak tahu harus berbuat apa. Cindy berupaya mencari informasi untuk dapat melaporkan peristiwa yang dialami ayahnya ke kedutaan besar RI namun usahanya belum membuahkan hasil.
Untuk diketahui, Lukman merupakan karyawan PT Sentral Benoa Utama yang dipekerjakan di kapal nelayan bernama KM Sanjaya 108 milik perusaha tersebut. Dari informasi Lukman, penangkapan itu diduga kapal mereka telah melakukan aktivitas mencari ikan hingga memasuki wilayah teritorial laut Papua Nugini.
Lukman memiliki 2 putra berusia 19 dan 8 tahun serta seorang putri bernama Cindy 24 tahun yang merupakan anak pertama, sementara istrinya sudah lama meninggal dunia.
Hingga saat ini Cindy belum mengetahui kondisi ayahnya setelah ditangkap karena ayahnya sudah tidak dapat dihubungi. Ia pun tak dapat membendung kesedihannya memikirkan nasib ayahnya.
“Saya hanya bisa berharap agar pemerintah khususnya Presiden Jokowi untuk membantu membebaskan bapakku dan teman-temannya supaya bisa pulang ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga,”tutupnya.
(emr/asm)
Load more