Palu, tvOnenews - Seorang jurnalis menjadi korban begal payudara di taman Hutan Kota Palu. Korban adalah reporter salah satu tv swasta Nasional di Palu yang hendak meliput supervisi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) di Polda Sulawesi Tengah, Selasa (13/6/2023) sore.
“Kejadiannya terjadi sore hari saat saya naik sepeda motor melewati Hutan Kota Palu menuju ke Mapolda Sulteng untuk meliput supervisi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas),” kata Nana Rahman, korban pelecehan.
Saat melewati jalan Hutan Kota Palu tidak jauh dari lapangan basket, dia diikuti oleh seorang pria yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter berwarna merah.
Pria itu menggunakan masker tidak menggunakan helm dan sedang memuat sebuah tabung gas elpiji.
Saat keduanya berada di posisi sejajar, tiba-tiba laki-laki itu memegang payudaranya. Karena terkejut korban berhenti dan pelaku juga berhenti lalu memutar arah dan melarikan diri ke arah barat.
Menurut pengakuan korban, dirinya tidak menyangka mendapat perlakuan begal payudara sebab mengira yang membuntuti adalah rekannya.
Ia pun terkejut seketika shock dan memperlambat kendaraannya. Dirinya tidak sempat berteriak dan mau minta tolong, sebab lokasi tersebut sepi.
"Saya terkejut dan takut dengan kejadian ini. Hutan Kota Palu seharusnya menjadi tempat yang aman untuk beraktivitas, tetapi sekarang kami merasa waspada setiap kali berada di sini," ucapnya.
Nana Rahman didampingi sejumlah jurnalis dari IJTI Sulteng dan AMSI Sulteng melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Palu, Rabu (14/6/2023).
Kejadian ini langsung mendapat atensi dari Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho. Kapolda langsung memerintahkan Kapolresta Palu Kombes Pol Barliansyah untuk menseriusi kasus ini.
“Kami sedang memburu pelakunya sesuai atensi Pak Kapolda kepada Pak Kapolresta Palu,” kata Kasat Reskrim Polresta Palu AKP Ferdinan Numberi.
Aksi pelecehan seksual berupa aksi pembegalan payudara terhadap jurnalis Kompas TV Palu ini juga mendapat sorotan dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Tengah.
AMSI Sulteng menilai Hutan Kota Palu sudah tidak ramah terhadap perempuan sehingga perlu penanganan aparat khususnya di kawasan-kawasan yang menjadi fasilitas umum.
“Kejadian yang menimpa jurnalis Kompas TV Palu menggambarkan Kota Palu mulai tidak ramah terhadap perempuan, ini terbukti kejadiannya pada siang hari dan dilakukan di tempat terbuka,” kata Ketua AMSI Sulteng, Muhammad Iqbal.
Menurut Iqbal, aparat keamanan harus segera turun tangan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat terutama di kawasan fasilitas umum.
Dia juga mendesak Pemerintah Kota Palu tidak hanya menyiapkan tempat-tempat umum tapi juga harus dibarengi dengan penempatan aparat keamanan baik itu Satpol PP maupun polisi.
“Bisa jadi selain rekan kami jurnalis Kompas TV, banyak masyarakat terutama perempuan yang sudah menjadi korban pelecehan namun tidak terekspos. Makanya penempatan aparat keamanan di fasilitas-fasilitas umum terutama di kawasan wisata sangat penting untuk menjamin rasa aman,” tutup Iqbal.(ami/ask)
Load more