Manado, tvOnenews.com - Gunung Karangetang yang berada di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, terjadi gempa guguran pada Kamis (27/7/2023) pagi. Setidaknya pos PGA Karangetan mencatat sebanyak 31 kali gempa guguran.
Selain itu, gempa Guguran, aktivitas Gunung karangetan juga terekam tremor menerus (microtremor) dengan amplitudo 0,5 milimeter hingga tiga milimeter, dominan dua milimeter. "Hingga kini statusnya masih siaga level III," ujarnya.
Secara visual gunung tampak tertutup kabut dan hanya terdengar gemuruh guguran lava yang meluncur.
Meningkatnyta aktivita Gunung Karangetan, masyarakat diimbau untuk mematuhi radius bahaya 2,5 kilometer dari puncak kawah serta radius 3,5 kilometer sektoral.
Meskipun relatif terjadinya penurunan aktivitas guguran lava, masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi terjadinya awan panas guguran akibat material vulkanik yang menumpuk di puncak kawah.
"Itu potensi ancaman yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Ini butuh kewaspadaan dari warga yang tinggal di lereng ataupun sekitar kali atau sungai yang memiliki hulu dari puncak kawah," ujarnya.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Api Karangetang menjadi level III (Siaga) setelah adanya peningkatan kejadian guguran pada kawah utama.
Berdasarkan data instrumental yang diamati oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gempa guguran menunjukkan peningkatan sejak 18 Januari 2023, dan semakin meningkat pada 6 Februari 2023, sehingga terekam sebanyak 43 kejadian dan pada 7 Februari 2023, gempa guguran meningkat menjadi 62 kejadian per hari.
Berdasarkan data pemantauan visual, seismik, potensi bahaya, dan remote sensing, tingkat aktivitas Gunung Karangetang dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) mulai tanggal 8 Februari 2023. (ant/mii)
Load more