Parepare, tvOnenews.com - Kasus membesarkan alat vital pria berujung infeksi dan harus dirawat di rumah sakit pada puluhan orang di Kota Parepare, Sulawesi Selatan beberapa tahun lalu, kini kasus kembali terjadi. Kini para korban harus mendapat penanganan khusus oleh tim dokter.
"Tahun 2015 silam kami menemukan kasus pembesaran alat kelamin dengan menggunakan minyak kemiri yang disuntikkan ke alat kelamin mereka, kini kita kembali menemukan dua kasus yang sama," terang Plt Direktur RS Asri Ainun Habibie, Kota Parepare, dr Mahyuddin Rasyid, Sabtu (9/9/2023).
Kedua pasien itu awalnya mengenal metode pembesaran alat kelamin dari teman-teman mereka yang pernah melakukan metode suntik dengan menyuntik cairan minyak Kemiri atau dengan menggunakan suntik silikon. Dampaknya memang terjadi pembesaran pada alat vital pasien namun beberapa minggu kemudian pasien mengeluhkan sakit dibagian area vital.
"Kedua kasus itu kami temukan karena sang pasien mengeluhkan sakit di area kelamin bagian Scrotum atau kantung kulit pembungkus organ reproduksi pria. Pasien mengeluhkan bagian Scrotum atau kantung kemih kelamin pria nyeri efek suntikan benda asing yang masuk, bahkan dibagian itu kami menemukan ada keluar nanah," ungkap Mahyuddin.
Dengan kedua kasus itu, pihak dokter di Parepare, masih melakukan tindakan penangan lebih lanjut. Menuru Mahyuddin sat-sat disuntikan masuk ke batang kelamin laki-laki bisa menyebabkan infeksi. Memang kata Mahyuddin awal-awal setelah disuntikan zat-zat asing dalam batang penis pasien, pasien merasakan alat vitalnya on terus, keluhan itu dirasakan pasien hingga seminggu pasca disuntikan zat-zat asing dalam batang venis pasien.
"Tindakan awal yang kami lakukan pada kedua pasien itu dengan melakukan operasi yang pertama, dengan mengeluarkan nanah pada daerah Scrotum. Tindakan awal itu merupakan pencegahan infeksi agar tidak menjalar ke daerah lain disekitar kelamin," terang Mahyuddin.
Praktek membesarkan alat kelamin pria dikhawatirkan kembali terjadi. Mahyuddin berharap agar warga khususnya kaum laki-laki agar tidak lagi ikut-ikutan dalam membesarkan alat vital meraka, apalagi dengan orang yang tidak profesional dibidangnya. Kegiatan itu hanya akan menimbulkan penyesalan pada pasien itu sendiri.
"Awalnya niat mereka hanya ingin memuaskan pasangan mereka, namun kegiatan itu hanya berujung pada penyesalan," tutup Mahyuddin.
(rdr/asm)
Load more