Pinrang, tvOnenews.com - Lima orang santri Pondok Pesantren Imam Syafii Enrekang, Sulawesi Selatan, tenggelam saat berenang di Pantai wisata Lowita Centre, desa Tassiwalie, kecamatan Suppa, kabupaten Pinrang, pada Senin sore (25/9/2023). Tiga dari lima santri yang tenggelam itu ditemukan oleh tim SAR dalam kondisi meninggal dunia.
“Informasi yang kami peroleh, bahwa ada rombongan santri dari Pondok Pesantren Imam Syafi’i Enrekang sedang liburan ke daerah pesisir Pantai Lowita Center di desa Tassiwalie, kecamatan Suppa, Pinrang,” jelas Aris Barakasi, Komandan Kapal Polisi (KP) XIV-2009 Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Sulsel.
Bripka Aris menguraikan, awalnya kru kapal menerima laporan dari warga terkait adanya orang tenggelam di perairan Pinrang yang kemudian diketahui merupakan santri dari Pondok Pesantren Imam Syafi’i Kabupaten Enrekang.
Salah satu korban santri yang meninggal dunia digulung ombak di Pantai Wisata Lowita, Kabupaten Pinrang, Senin (25/9/2023).
Kemudian pada pukul 16.00 Wita, lanjutnya, para santri itu berenang di laut, dan pada pukul 16.30 Wita tiba-tiba ombak besar datang kemudian menyeret beberapa santri ke tengah laut.
“Beberapa santri hanyut dan ditemukan di sekitar perairan tersebut yang tidak jauh dari lokasi tempat mereka berenang,” lanjutnya.
Dari lima orang santri yang dinyatakan tenggelam, kata Bripka Aris Barakasi, tiga diantaranya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, dan dua lainnya kini menjalani perawatan di Puskesmas Suppa Kabupaten Pinrang.
Korban meninggal terseret ombak di pantai wisata Lowita, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (25/9/2023).
Adapun identitas ketiga santri yang meninggal dunia itu diantaranya, Abdullah (16) warga Makassar, Afit syafiq (15) warga Parepare, dan Samil (15) warga Cempa, Pinrang.
Sementara yang masih menjalani perawatan, Sultan Rahardia (15) warga Baubau, Sulawesi Tenggara, dan Akram (14) warga Baranti, Sidrap.
Kapolres Pinrang AKBP Andiko Wicaksono mengatakan ada sekitar 122 santri dari Enrekang yang datang untuk kegiatan berlibur dan hanya diawasi 11 pendamping dari pihak pesantren.
"Kami akan memanggil pihak pendamping dari pesantren untuk dimintai keterangan karena tentunya ada yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini apalagi ada korban jiwa," ujar Kapolres Pinrang yang turun langsung melihat kondisi para korban di Puskesmas Suppa hingga malam ini.
"Kami juga memperoleh keterangan bahwa para korban ini tidak bisa berenang dan di lokasi pantai Lowita ini ada palung dalam jadi memang perlu pengawasan jika ada aktivitas di sepanjang pantai ini, " beber Kapolres.
Hingga malam ini para korban masih berada di Puskesmas Suppa termasuk dua korban yang ditemukan selamat. (rdr/mtr)
Load more