Buton, tvOnenews.com - Di tengah bencana kekeringan yang melanda di hampir seluruh wilayah di indonesia, petani jeruk siam di Desa Lasembangi, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, justru meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Bagaiman tidak, panen jeruk tahun ini meningkat hingga 60 persen.
Sudah dua bulan ini puluhan petani jeruk siam di desa lasembangi, mulai memanen jeruk. Panen kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana masa panen tahun ini durasinya lebih panjang jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berlangsung paling lama dua pekan masa panen. Bahkan hingga kini masa panen yang sudah berlangsung selama dua bulan belum juga berakhir.
Dalam masa panen dua bulan ini saja, setiap petani jeruk sudah menghasilkan 10 hingga 16 ton jeruk tergantung dari luas kebun dan jumlah tanaman jeruknya, para petanipun dapat meraup untung hingga ratusan juta rupiah dari hasil penjualan jeruknya.
Seperti yang diungkapkan Sigit Handoyo, salah satu petani jeruk siam di Desa Lasembangi, sejak mulai menjadi petani jeruk siam 10 tahun lalu, baru panen tahun ini yang menurutnya sangat menguntungkan, hasil panen mengalami peningkatan hingga lebih dari 60 persen.
"Saya sudah 10 tahun jadi petani jeruk siam, namun baru tahun ini hasil panennya sangat meningkat, boleh dibilang lebih 60 persen, hasil panen saya kemarin itu yang tercatat 16 ton itu saya dapat Rp 180 Juta Rupiah, itu hanya dari hasil panen yang sudah ada pemesannya, belum dari pembeli yang datang langsung ke kebun itu lumayan banyak juga, " ungkap Sigit, saat ditemui di lahan jeruknya di Desa Lasembangi, Senin (9/10/2023).
Kata Sigit, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab meningkatnya hasil panen tahun ini. Selain karena dampak dari musim kemarau, salah satunya juga dengan melakukan inovasi dalam proses pemupukan, sehingga meskipun di musim kemarau, tanaman jeruk tetap tumbuh subur.
Petani Jeruk Siam di Buton Meraup Untung Hingga Ratusan Juta ditengah musim kemarau panjang.
"Jadi dosis pupuknya kita tambah sehingga mempengaruhi daya tahan tanaman jeruk, selain itu juga yang terpenting kita sebagai petani ini harus lebih aktif, lebih ulet lagi agar mendapatkan hasil yang memuaskan, " terangnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Lasembangi, Sabaparta, dari data yang ada, terdapat lahan seluas hampir 50 hektar yang ditanami tanaman jeruk Siam oleh puluhan petani termasuk petani pemula. Diakuinya panen tahun ini bisa dibilang panen besar karena peningkatan hasil panen yang sangat menguntungkan para petani. Diperkirakan hasil panen dari seluruh lahan tanaman jeruk di Desa Lasembangi bisa mencapai 100 Ton.
"Peningkatan hasil panen tahun ini selain dipicu dari dampak musim kemarau juga disebabkan peningkatan SDM petani yang tidak lepas dari edukasi ketua Gapoktan dan kelompok-kelompok petani profesional berkaitan dengan penggunaan pupuk, " terang Sabaparta.
Hingga kini ini luas lahan tanaman jeruk siam di Desa Lasembangi mendekati 50 hektar dan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah petani pemula. Para petani memprediksi masa panen akan berakhir hingga awal Desember nanti. (jai/frd)
Load more