Gowa, tvOnenews.com - Kepala Puskesmas Kampili, Imran mengatakan telah memberikan sanksi skorsing kepada perawat yang viral saat tangani pasien kecelakaan dan dianggap mempermainkan pasien yang sedang pinsang, Kamis (9/11/23).
Sanksi berupa skorsing itu disampaikan Kepala Puskesmas Kampili saat ditemui di Puskesmas Kampili, Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kata Imran, Ada tiga perawat sukarela yang disanksi berupa skorsing atau istirahat selama sebulan.
Mereka adalah Dasriani yang memberilan alkohol di hidung, Hasriani yang mengambil video dan Nurhayani yang berada di belakang.
"Kami berikan sanksi skorsing kepada 3 orang perawat untuk istirahat dulu selama satu bulan," tegasnya
Imran menyebut, status ketiga perawat tersebut adalah sukarela.
"Jadi inikan per tim, jadi pada saat kejadian satu orang laki-laki pergi shalat sehingga hanya 3 orang perempuan yang berada pada saat kejadian," katanya.
Selain itu, Imran mengaku ketiga perawat tersebut juga siap untuk dikonfirmasi jika nantinya dimediasi.
Kepala Puskesmas Kampili, Imran menyampaikan permohonan maaf terkait insiden perawat yang viral dan menjadi sorotan di media sosial.
"Kalau ada ketersinggungan dari bapak dan ibu terutama bapak dan ibu netizen kami dan keluarga (perawat) memohon maaf," katanya saat ditemui di Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Menurutnya, hal tersebut bukan hal yang disengaja oleh ketiga perawatnya itu.
"Tetapi niat kami untuk menolong, membantu dan siapapun yang datang kepada kami tidak memandang status tapi tujuan kami adalah memberikan pertolongan kepada siapapun," ucap Imran.
"Sekali lagi saya memohon maaf jika ada hal yang tidak nyaman dan kami mohon juga agar netizen kalau memang tidak paham persoalan lebih baik diam," jelasnya.
Imran menjelaskan, jika niat ketiga perawatnya itu ingin mengambil video melalui handphone korban lalu di sher ke grup yang ada di dalam handphone milik korban agar pihak keluarganya mengetahui jika korban mengalami kecelakaan dan dirawat di puskesmas.
Namun candaan itu justru tidak sengaja terekam oleh video korban yang kala itu sedang terkunci.
"Jadi handphone korban terkunci, saat di buka, lansung tampilan video yang ada, kebetulan saat bercanda aksi ketiganya terekam oleh handphone korban. Saat handphone korban akan di bukan, justru tidak bisa, karena terkunci. Sehingga video tersebut tersimpan di hp korban," jelasnya.
"Kejadian itu juga berlangsung lama, sekitar 18 hari baru video itu viral. Lantaran keluarga korban melihat video tersebut saat membuka hp korban. Sehingga di viralkan karena tidak terima korban di mainkan," sambungnya.
Meskipun demikian, Kepala Puskesmas Kampili tetap mengaku salah dan meminta maaf atas perlakuan ketiga perawatnya itu.
"Kami berusaha memediasi antara perawat dan korban. Semoga bisa selesai dengan damai," tutupnya.(itg/muu)
Load more