Makassar, tvOnenews.com - Ratusan massa kembali turun jalan menyuarakan solidaritas bela Palestina dengan menginjak bendera Zionis Israel di depan Monumen Mandala, jalan Jenderal Sudirman, kota Makassar. Massa yang mengatasnamakan diri Poros Al Quds (Jerussalem) melakukan orasi sekaligus mengumpulkan donasi untuk dikirimkan ke Palestina.
"Penjajahan dan Kolonialisme di era sekarang ini tidak lagi relevan dan harus dihapuskan terutama Penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina," tantang Pendeta Diks Pasande, salah satu orator yang hadir mengisi orasi pembelaan kepada Palestina, Jumat (10/11/2023).
Pendeta Diks, yang pernah bertemu Walikota Betlehem, Eva Baboun, ini pernah menyampaikan ke Eva bahwa dirinya berhak berseberangan dengan kelompok yang pro Israel demi membela rakyat tertindas Palestina.
"Ini bukan masalah agama tetapi ini adalah masalah kemanusiaan dan ketertindasan dan saya berdiri bersama Palestina," lanjut Diks Pasande mengutarakan pengalaman bertemu walikota Betelehem beberapa waktu lampau.
Aksi solidaritas dukung Palestina kali ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat termasuk dari kalangan Rohaniawan Kristen dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Makassar.
Setiap peserta aksi dipersilahkan menginjak bendera Israel sebagai wujud kegeraman massa aksi terhadap genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina di Gaza.
Selain dihadiri massa dari berbagai elemen masyarakat, aksi ini juga dihadiri akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Makassar.
"Kita telah disuguhkan aksi kekejian yang dilakukan oleh Israel berupa Genosida terhadap bangsa Palestina di Gaza, ini adalah kejahatan Perang, ini melanggar berbagai Konvensi, ini melanggar aturan perang dan hukum Internasional dan ini harus kita hentikan, " geram Dr. Lisa Mery, Pengajar Hukum Internasional di salah satu perguruan tinggi di Makassar.
Prof. Khusnul Yakin pun melontarkan kecaman yang serupa terhadap Israel atas kekejian yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.
"Dalam hal ini hanya ada 2 golongan, yakni Kaum Mustakbirin (kaum Penindas) dan Kaum Mustadhaafin (Kaum Tertindas). Israel mewakili kaum Penindas dan Palestina adalah kaum yang tertindas, Genosida yang dilakukan Israel adalah kejahatan yang tidak bisa ditolelir, kejahatan kaum penindas dan jangan takut melawan Zionisme," lantang diorasikan Prof. Khusnul Yakin, secara berapi-api.
"Saya harus membatalkan mengajar hanya untuk Palestina dan Palestina butuh pembelaan karena yang kita bela adalah Kemanusiaan bukan egoisme kelompok atau institusi," ujar Dr. Syamsunar Nurdin, Pengajar Filsafat di beberapa institut di Makassar.
Secara bergantian, orator dari akademisi berbagai perguruan tinggi di Makassar ini melontarkan kecaman terhadap Israel. Di sisi berbeda massa aksi mendengarkan orasi sambil menginjak bendera Zionis Israel sebagai kecaman dan kegeraman massa terhadap Zionisme Israel.
Aksi solidaritas bela Palestina ini digelar setiap Jumat Sore dan dikoordinir Poros Al Quds dan menempati Monumen Mandala sebagai titik aksi rutin Bela Palestina.
Monumen Mandala sendiri dipilih karena selain merupakan tugu yang mengingatkan sejarah pembebasan Irian Barat, lokasi inipun memiliki lebar ruas jalan yang cukup luas tanpa harus menggangu arus lalu lintas di jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar. (ary/mtr)
Load more