Makassar, tvOnenews.com - PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (UID Sulselbartra) akhirnya membayar biaya kompensasi pemadaman listrik bergilir di Oktober 2023. PLN menggelontorkan anggaran sebesar Rp 39 miliar untuk 3,7 juta pelanggan di wilayah Sulselbartra.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch Andy Adchaminoerdin, mengatakan, kompensasi tersebut sudah sesuai aturan yang dijalankan PLN. Ia menyebut pihaknya baru merampungkan besaran kompensasi untuk Oktober 2023.
“Kompensasi sebenarnya diatur dalam Permen yang telah dijalankan PLN ya. Itu regulasi adalah untuk tarif adjustment adalah 35 persen dari rekening minimum. Kalau non adjustment itu adalah 20 persen dari rekening minimum,” ujarnya.
Sementara, untuk bulan November kata dia akan dihitung kembali sesuai dengan aturan PLN dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 18 Tahun 2019.
“Ya Bulan depan kita masih bisa hitung lagi November kan belum selesai. Nanti tutup November baru kita hitung lagi,” katanya.
Diketahui, Pemadaman listrik di hampir seluruh wilayah di Sulsel sudah terjadi sejak awal September. Pemadaman yang biasanya hanya 4 jam, kini durasinya bertambah menjadi 5-6 jam setiap hari belakangan ini penyebabnya kata PLN karena kekurangan pasokan debit air bagi PLTA.
Sebelumnya, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif menyebut meski beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA. Ia juga mengatakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA.
"PLN memohon maaf terkait manajemen beban yang dilakukan dan kami berharap masyarakat bersedia bahu membahu dengan menurunkan penggunaan pemakaian listrik sehari-hari sambil menunggu pemulihan sistem kelistrikan," ucapnya. (isl/frd)
Load more