Baubau, tvOnenews.com - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, makin melambung tinggi. Kenaikan harga terjadi pada semua jenis cabai dengan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit kecil yang tembus hingga Rp450 ribu perkilogramnya.
"Sekarang tambah mahal cabai, kemudian susah dapatnya, Seperi ini cabai keriting, sekarang harganya Rp60 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp15 ribu perkilogram," ungkap Tia, salah satu pedagang cabai di pasar Wameo, Kota Baubau.
Kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit kecil atau disebut juga cabai padi yang dalam tiga bulan terakhir ini beberapa kali mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp70 ribu rupiah perkilo gram, terus merangkak naik hingga kini tembus di harga Rp450 ribu perkilo gramnya.
Sejak tiga bulan terakhir harga cabai ini terus mengalami kenaikan dengan harga yang bervariasi tergantung jenis cabainya. Seperti cabai putih dan cabai kristal dari harga semula Rp30 ribu perkilo gram kini naik hingga Rp130 ribu perkilogramnya.
Cabai rawit ini salah satu komoditas cabai yang paling banyak dicari namun cabai jenis ini kini langka di pasaran. Meski kebutuhan cabai cukup tinggi di Kota Baubau, namun akibat kenaikan harga ini berdampak pada daya beli masyarakat berkurang yang berimbas pada menurunnya omset pedagang.
"Lombo (cabai) padi ini yang paling mahal tapi sekarang susah didapatkan, sudah langka, pastilah kita kekurangan pembeli karena terlalu mahal," kata Musnia, pedagang cabai yang ditemui, Kamis pagi (7/12/2023).
Saat ini komoditas cabai di wilayah Kota Baubau dan sekitarnya sudah sulit didapatkan akibat kemarau panjang yang membuat tanaman cabai banyak yang mati, untuk memenuhi kebutuhan pasar, para pedagang cabai memasoknya dari Sulawesi Selatan.
Diperkirakan kenaikan harga cabai ini masih tetap tinggi hingga berakhirnya musim kemarau. Para pedagang cabai berharap pemerintah setempat dapat mencarikan solusi agar harga cabe dapat kembali normal.
(jai/asm)
Load more