Morowali, tvOneNews.com - Calon Presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan tanggapan terkait komentar Prabowo Subinato yang menyebut "ndasmu etik".
Seusai menghadiri silaturahmi dan haul di Morowali, Anies menegaskan bahwa etika dalam sebuah kepemimpinan benar-benar harus dimulai dari pucuk pimpinan.
"Memang benar, etika itu dimulai dari kepala. Kepala yang tidak mengikuti etika, tentu saja, akan berdampak pada seluruh jajaran di bawahnya. Etika kepemimpinan adalah fondasi utama untuk menciptakan lingkungan yang penuh integritas dan nilai moral," ungkap Anies Baswedan, pada Sabtu (16/12/2023).
Lebih lanjut, Anies menyoroti pentingnya kepemimpinan yang mempraktikkan etika dalam setiap tindakan dan keputusan.
Menurutnya, hal ini akan membentuk budaya organisasi yang positif dan memberikan contoh yang baik bagi seluruh anggota tim.
"Seorang pemimpin harus menjadi teladan dalam menerapkan etika, karena sikap kepala akan tercermin dalam setiap aspek organisasi. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat, adil, dan berintegritas," tambahnya.
Anies Baswedan menyatakan komitmennya untuk menjadikan etika sebagai landasan utama dalam kepemimpinannya, serta memastikan bahwa nilai-nilai tersebut diterapkan secara konsisten di semua tingkatan organisasi.
"Kita perlu membangun budaya yang menghormati etika, dan itu harus dimulai dari kepala," tutup Anies Baswedan.
Soal calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bilang ndasmu etik di acara internal Partai Gerindra viral di media sosial X, Juru Bicara (Jubir) Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan itu cuma bercanda.
"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik," kata Prabowo dalam video yang viral tersebut dikutip pada Sabtu (16/12/2023).
Ndasmu etik diduga terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Majelis Kehormatan MK (MKMK) soal batas usia capres-capres yang pada akhirnya MKMK memutuskan sanksi etik kepada mantan Ketua MK Anwar Usman.
Dahnil menegaskan apa yang diucapkan Prabowo di hadapan kader Gerindra itu dalam konteks bercanda.
Menurut Dahnil, tidak ada unsur serius dalam ucapan tersebut.
"Pak Prabowo senang bercanda. Itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra. Seribu persen bercanda. Pak Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Bercanda ke sesama sahabat," ujarnya.
"Maksud Pak Prabowo mari sama-sama kita periksa isi pikiran kita, isi hati kita. Semacam refleksi akhir pekanlah. Jangan seperti orang yang ditolak cintanya kemudian habis-habisan menjelek-jelekkan sang pujaan hati," sambungnya. (nsi/abd/muu)
Load more