"Padahal saya mau bayar ini, namanya juga orang ramai begitu kita berdesak-desakan jadi saya simpan beras di depanku baru saya mau ambil uang langsung saya diteriaki pencuri, untuk apa bikin pasar murah kalau begini modelnya," kesal Rosniati.
Mirisnya meski tidak terbukti adanya pencurian, oknum Kepala Dinas Perindag Mota Baubau, Ali Hasan, yang meneriaki warga dengan kata pencuri menganggap tindakannya tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di tengah banyaknya kerumunan warga.
"Sebenarnya bukan tuduh mencuri hanya karena kebetulan ada yang ambil dan kita tidak perhatikan pengambilannya itu mereka nyelonong-nyelonong saja jangan sampai ini soalnya bukan berasnya kita berasnya Bulog, tapi sebenarnya tidak apa-apa, hanya biasalah kalau kerumunan banyak begini," kata Ali Hasan.
Antrian beras murah yang tidak terakomodir dengan baik membuat warga yang sudah mengantri sejak pagi langsung berdesakan berebut beras murah hingga kericuhan terjadi. Dalam operasi pasar murah kali ini, Dinas Perindag menyiapkan beras premiun kemasan 5 kilogram yang dibandrol harga Rp 54.500 sebanyak 4 ton habis terjual. (jai/frd)
Load more