LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Alita Karen, Perwakilan Koalisi Aktivis Perempuan Sulsel.
Sumber :
  • idris tajannang

Rudapaksa yang Melibatkan Anak Pejabat di Gowa jadi Perhatian Serius Koalisi Aktivis Perempuan Sulsel

Kami sama sekali tidak memberikan toleransi kepada pelaku, tidak ada jalan damai, tidak boleh ada kasus yang berhenti di tengah jalan, tapi kasus ini harus dikawal sampai selesai,

Jumat, 8 Maret 2024 - 12:05 WIB

Gowa, tvOnenews.com - Kasus rudapaksa seorang gadis diatas mobil dinas yang dilakukan oleh empat orang pelaku yang melibatkan anak pejabat di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menjadi sorotan Koalisi Aktivis Perempuan Sulsel (KAPSS).

Salah satu Aktivis Perempuan Sulsel, Alita Karen, mengatakan jika kasus rudapaksa yang terjadi di Kabupaten Gowa dan melibatkan anak pejabat di Gowa menjadi perhatian serius Koalisi Aktivis Perempuan Sulsel.

"Kami pada saat mendengar ada kasus seperti ini, lebih-lebih pada saat terduga pelakunya melibatkan dalam tanda kutip anak pejabat, kita kemudian langsung konsen untuk sama-sama mengawal kasus ini," kata Alita Karen, salah satu Aktivis Perempuan Sulsel, Kamis (7/3/24).

"Teman-teman aktivis perempuan, langkah awal yang dilakukan adalah mengeluarkan rilis kalau kami sama sekali tidak memberikan toleransi kepada pelaku, tidak ada jalan damai, tidak boleh ada kasus yang berhenti di tengah jalan, tapi kasus ini harus dikawal sampai selesai," sambungnya.

Baca Juga :

Aktivis Perempuan Sulsel juga mengungkap jika sampai hari ini, tidak mengetahui keberadaan korban.

"Kasihan korban, sampai pada hari ini, kami koalisi Aktivis Perempuan Sulsel tidak mengetahui dimana keberadaan korban, karena kami tidak punya akses untuk menemukan korban," ungkapnya.

"Kami juga tidak punya akses untuk mencari tahu dimana korban, bagaimana dan apa yang terjadi dengan dia pasca kejadian ini, bagaimana rasa traumatiknya, kita tidak punya gambaran," sambungnya.

Terkait upaya pendampingan Koalisi Aktivis Perempuan Sulsel terhadap korban, Alita Karen mengaku belum melakukan pendampingan, pasalnya koalisi Aktivis Perempuan Sulsel tidak memiliki sama sekali ke korban ataupun keluarganya.

"Sampai hari ini, kami belum melakukan pendampingan karena kami tidak punya akses sama sekali ke korban ataupun keluarga nya." jelasnya.

Meski demikian, Alita Karen mengungkap jika koalisi Aktivis Perempuan Sulsel terus berupaya mencari dan menggali informasi untuk bisa menemukan korban ataupun keluarganya untuk bisa melakukan pendampingan terkait kasus yang sudah viral ini.

"Segala cara sudah kami lakukan untuk bisa bertemu korban dan keluarganya untuk bisa melakukan pendampingan. Termasuk menghubungi dinas pemberdayaan perempuan dan Perlindungan anak Kabupaten Gowa," tuturnya.

Namun ironinya, Kata Alita Karen, Kadis PPA yang diharapakan untuk bisa menjembatani Koalisi Aktivis Perempuan Sulsel bertemu dengan korban, justru tidak punya akses ke korban.

"Kami mencoba untuk mengakses korban melalui dinas PPA Kabupaten Gowa untuk mengetahui kondisi korban saat ini, namun sayangnya, Kadis PPA sendiri mengaku tidak punya akses ke korban," bebernya.

"Menurut ibu Kadis, saat ini korban dan keluarganya menjadi wewenang sepenuhnya Polres Gowa dalam hal ini Kapolres Gowa," sebutnya.

Alita Karen menuturkan, kalau mengacu pada undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), pada saat ada kasus kekerasan seksual, rujukan pertama itu adalah UPTD PPA atau P2TP2A.

"Karena apa, saat ini, penguasan penuh itu ada di UPTD PPA untuk kasus kasus kekerasan seksual. Kalau kemudian di Gowa merasa mereka tidak memiliki rumah aman untuk melakukan perlindungan terhadap korban, serahkan ke dinas PPA Provinsi untuk diamankan sementara disana," ungkapnya.

"Kenapa harus diamankan di sana, karena pertama, korban pasti akan di dampingi oleh psikolog, kedua, korban akan diberikan penguatan-penguatan, baik dari psikolog maupun dari teman-teman pendamping korban. Tapi yang terjadi saat ini kan kita tidak tau sama sekali bagaimana psikologi korban? apa yang terjadi sama korban? karena akses kesana Untuk teman-teman aktivis itu kita belum punya," tegasnya.

Lanjut Alita Karen, ia bersama koalisi aktivis perempuan Sulsel berencana akan melakukan konsolidasi dan akan mendatangi Polres Gowa.

"Paling lambat hari Senin kami akan mendatangi Polres Gowa untuk bisa di beri akses bertemu dengan korban yang katanya kini dibawah pengawasan Polres Gowa," sebutnya.

Aktivis Perempuan Sulsel, Alita Karen sendiri menyayangkan, sikap dinas PPA kabupaten Gowa dalam pendampingan kasus rudapaksa kali ini yang melibatkan anak pejabat Pemda Gowa.

"Sangat disayangkan, harusnya dinas PPA Gowa berkolaborasi dengan polres Gowa dalam mendampingi korban. Mulai saat korban di BAP di Polres sampai korban dibawah ke rumah sakit untuk di visum," pungkasnya.

Mengenai para pelaku, Aktivis Perempuan Sulsel mengungkap jika hasil penelusurannya, dari ke empat pelaku ada dua orang anak pejabat Pemkab Gowa yang terlibat.

"Kalaupun mereka bukan anak pejabat, kenapa bisa mereka dapat akses dengan begitu mudahnya menggunakan mobil dinas," bebernya.

"Parahnya lagi, dari empat pelaku ini, kami dengar ada yang Caleg dan ada yang bekerja sebagai satpol PP," sambungnya.

Alita membeberkan jika Koalisi Aktivis Perempuan Sulsel sendiri adalah para aktivis perempuan yang selama ini selalu melakukan pendampingan-pendampinhan terhadap korban apapun.

"Baik korban kdrt, korban kekerasan seksual yang sifatnya litigasi maupun non litigasi," tutupnya.

Sebelumnya, gadis berinisial MNY (26) tahun, diduga di rudapaksa di atas mobil dinas milik Pemkab Gowa pada Sabtu. 2 Maret 2024 dini hari.

Pada hari itu juga, polisi menangkap tiga orang pelaku, masing masing berinisial MYH Alias UC (24), MR (24) dan MQ (29).

Selain ketiga pelaku, polisi juga mengamankan mobil kijang Inova berwarna hitam menggunakan plat gantung DD 84 B yang digunakan menjemput korban.

Namun di atas mobil tersebut, polisi menemukan plat merah dengan nomor polisi DD 1724 B yang diduga mobil tersebut mobil dinas milik Pemkab Gowa.

Tidak hanya itu, polres Gowa juga menangkap satu orang terduga pelaku berinisial AR alias Ucok (26).

Menurut keterangan kasi Humas polres Gowa, AR alias Ucok berperan sebagai orang yang mengajak dan menjemput korban bersama pelaku utama.

"Kita sudah menetapkan 4 orang tersangka dalam kasus rudapaksa yang dilakukan terhadap wanita di atas mobil dinas milik Pemkab Gowa."Jelas Ipda Udin Sibadu, Kasi Humas Polres Gowa. (itg/frd)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Optimal Mengelola Program TJSL, Petrokimia Gresik Raih Tiga Penghargaan pada Ajang Nasional dan Internasional

Optimal Mengelola Program TJSL, Petrokimia Gresik Raih Tiga Penghargaan pada Ajang Nasional dan Internasional

Petrokimia Gresik menerima pengakuan bergengsi di level nasional bahkan internasional melalui tiga penghargaan dari tiga ajang sekaligus.
4 Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Dipanggil Shin Tae-yong Ikut TC Piala AFF 2024: Lengkap dari Belakang Sampai ke Depan

4 Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Dipanggil Shin Tae-yong Ikut TC Piala AFF 2024: Lengkap dari Belakang Sampai ke Depan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong resmi memanggil 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan jelang Piala AFF 2024, turnamen yang akan digelar Desember.
Jadwal Bulu Tangkis usai China Masters 2024: Ada 4 Turnamen Tersisa, BWF World Tour Finals Jadi Pertaruhan Terakhir Para Bintang

Jadwal Bulu Tangkis usai China Masters 2024: Ada 4 Turnamen Tersisa, BWF World Tour Finals Jadi Pertaruhan Terakhir Para Bintang

Jadwal bulu tangkis usai China Masters 2024, masih empat turnamen penting terutama BWF World Tour Finals 2024 yang bakal jadi pertaruhan terakhir para bintang.
BKSDA Ungkap Penyebab Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Area Bandara Ngurah Rai Bali

BKSDA Ungkap Penyebab Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Area Bandara Ngurah Rai Bali

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali mengungkap penyebab ratusan Burung Pipit mati di area Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pengamanan Pilkada 2024, Kapolda Metro Tekankan Anggota Netral dan Jauhi Keberpihakan

Pengamanan Pilkada 2024, Kapolda Metro Tekankan Anggota Netral dan Jauhi Keberpihakan

Ribuan personel gabungan yang tergabung dalam pengamanan Pilkada 2024 diminta menjaga netralitas dan jauhi keberpihakan terhadap salah satu Paslon.
Indeks Saham Asia Bergerak Positif, Rupiah Menguat ke Level Rp15.885 per Dolar AS

Indeks Saham Asia Bergerak Positif, Rupiah Menguat ke Level Rp15.885 per Dolar AS

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp15.875, mengikuti pergerakan indeks saham.
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Pelatih NEC Nijmegen, Rogier Meijer, akui kagum dengan performa Calvin Verdonk saat membela Timnas Indonesia dalam laga Jepang bersama Koki Ogawa, ia bilang..
Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris menyebut ada lima pemain Timnas Indonesia yang saat ini sedang naik daun di Eropa, termasuk salah satunya pernah bermasalah dengan Shin Tae-yong.
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Masih Ingat Darryl Verdonk? Saudara Pemain Timnas Indonesia Calvin Verdonk yang Jadi Atlet Kickboxing, Kini Kabarnya...

Masih Ingat Darryl Verdonk? Saudara Pemain Timnas Indonesia Calvin Verdonk yang Jadi Atlet Kickboxing, Kini Kabarnya...

Menilik profil dan kabar terbaru Darryl Verdonk, kakak kandung dari pemain Timnas Indonesia yakni Calvin Verdonk yang merupakan atlet kickboxing ternama.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Selengkapnya
Viral