Berusia Lebih Dua Abad, Masjid Quba Peninggalan Sultan Buton ke-29

Baubau, tvOnenews.com - Masjid Quba merupakan salah satu masjid tua di era Kesultanan Buton yang dibangun oleh Sultan Buton ke 29 yaitu Sultan La Ode Muhammad Idrus Kaimuddin yang terinspirasi mesjid pertama yang dibangun nabi Muhammad SAW di Madinah.

Sepintas bangunan putih tersebut tak nampak seperti bangunan masjid pada umumnya. Masjid ini berlokasi di Kelurahan Badia, Kecamatan Murhum, Kota Baubau yang dibangun pada tahun 1825 oleh Sultan La Ode Muhammad Idrus Kaimuddin yang dikenal sebagai ulama yang sangat dihormati pada masa itu. Masjid ini juga sebagai bukti sejarah penyebaran agama Islam di tanah Buton.

Awalnya masjid ini hanya sebuah mushala bagi Sultan dan keluarganya, namun karena populasi penduduk yang semakin bertambah  sehingga masjid tersebut dijadikan mesjid untuk umum.

Menurut Noval yang merupakan salah satu keturunan langsung Sultan La Ode Idrus Kaimuddin, pembangunan masjid Quba terinspirasi dari masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW yang diberi nama Masjid Quba di Madinah dan tidak menggunakan bedug.

"Masjid ini ditopang tiga tiang utama seperti tiga tiang yang berada di dalam kabah, tiga tiang tersebut sebagai simbol iman, islam dan ikhsan atau kesempurnaan dalam beribadah sehingga mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Dinding masjid juga terbuat dari campuran batu gunung dengan ketebalan dinding sekitar 50 cm," jelasnya.

Masjid Quba dikelilingi banyak makam para Sultan dan bangsawan Kesultanan Buton, sementara makam Sultan Sang pendiri masjid berada terpisah dari makam lainnya. Makam Sultan Buton ke-29 ini berada di samping kiri masjid tanpa nisan atas permintaan Sang Sultan.

Disekeling Masjid Quba terdapat makam para Sultan dan bangsawan Kesultanan Buton.
Sultan La Ode Idrus Kaimuddin juga dikenal sangat taat beribadah dan tegas menegakkan hukum islam, selain itu Sang Sultan juga dikenal sebagai sastrawan sufi dan penyair hebat yang tersohor hingga ke tanah arab.

Hingga kini masjid Quba masih digunakan untuk beribadah bagi masyarakat setempat.  Tidak sedikit pengujung masjid berasal dari manca negara yang datang untuk berziarah di makam Sultan. (jai/