Makassar, tvOnenews.com - Badan Sar Nasional (Basarnas) menggelar sesi pembelajaran pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan pada tanggap darurat bencana dan kondisi membahayakan manusia ditingkat nasional dan internasional, di Makassar, Sulawesi Selatan. Latihan ini guna meningkatkan valuasi keberhasilan tingkat respons pada setiap tahapan kondisi kedaruratan.
"Pembelajaran ini dapat meningkatkan sistem koordinasi dan mekanisme penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di Indonesia yang nantinya akan menjadi pedoman dalam pembuatan Standard Operating Procedures (SOP)," ucap Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsdya TNI Kusworo, Selasa (24/4/2024).
Marsdya TNI Kusworo menjelaskan hal ini bertujuan untuk semakin memperkuat dan menegaskan bahwa Basarnas melalui sesi pembelajaran ini akan melakukan peninjauan atas pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang dilaksanakan secara nasional dan internasional.
Latihan di ikuti oleh Kantor Pusat Basarnas, 43 Kantor Pencarian dan Pertolongan, Balai Pelatihan Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan, Kementerian/Lembaga, Akademisi, Sektor Privat, komunitas relawan serta Instansi/Organisasi Potensi Pencarian dan Pertolongan.
Dilaksanakan selama 3 hari yakni pada 23 sampai 25 April 2024, dari sesi pembelajaran indoor dan latihan bersama. Dan dengan melalui sesi pembelajaran yang diikuti oleh 43 Kantor Pencarian dan Pertolongan dan Balai Pelatihan Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan akan berbagi kesepahaman, memperkaya pengetahuan dan pengalaman atas pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang terjadi di masa lampau.
Sesi indoor dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad. Dan Deputi Sekretariat Kabinet RI, Kedeputian bidang politik, hukum dan keamanan, Purnomo Sucipto. Dan dihadiri oleh sejumlah Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan dan stakeholder sar.
Adapun narasumber yang hadir yaitu Kementrian ESDM, Dwinanto Herlambang, Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) Hartanto Sanjaya, Kementrian Luar Negeri, Fajar Nuradi, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaa, Ma'fud Salayunlayl dan Marrysa Nurina, BNPB, Yustam, PT ESRI Indonesia, Azmi, ICRC , Dr. Sari, serta Dosen Universitas Indonesia Departemen Geografi, Satria Indratmoko. (wsn/frd)
Load more