Makassar, Sulawesi Selatan-Basarnas Sulsel mencatat sebanyak 101 kasus penanganan operasi sar sepanjang Januari hingga akhir Desember 2021. Hal ini dikemukakan oleh Djunaidi, Kepala Basarnas Sulsel.
"Ada 46 kasus kondisi membahayakan manusia, yang kebanyakan dilaporkan tenggelam saat beraktifitas di sungai dan selebihnya ada yang tersesat di gunung atau di hutan desa," ungkap Djunaidi melalui rilisnya, Jumat (31/12/2021).
Operasi sar yang dilaksanakan oleh basarnas Sulsel sepanjang 2021 didominasi oleh kondisi membahayakan manusia sebanyak 46 kasus, kecelakaan kapal 41 kasus, bencana alam 13 kasus, dan kondisi penanganan khusus ada 1 kasus.
Sementara itu, kecelakaan kapal didominasi dari hilang kontak, yakni nelayan tidak kembali melaut sesuai jadwal biasanya, ada yang kapalnya mati mesin dan selebihnya ada yang terbalik dihantam gelombang atau terjatuh dari perahunya.
"Kecelakaan kapal ini setiap tahun terjadi rata-rata di atas 40 kasus dan kebanyakan karena nelayan kita tidak dilengkapi perlengkapan yang memadai seperti radio dan alat keselamatan diri," terangnya.
Adapun kasus bencana alam yang dihadapi, menurut Djunaidi memang seperti sebuah siklus, karena tampak terjadi di bulan yang sama dari tahun sebelumnya.
"Khusus kasus penanganan bencana alam, basarnas ikut menangani dalam masa tanggap darurat, ini terjadi seperti siklus yang tiap tahun berulang pada bulan Januari, April, Juni, Juli dan November hingga Desember," ungkapnya.
Load more