Langkah yang ditempuh saat ini, berupa pendekatan dengan mendatangi orang tuanya, sebab anak korban merupakan anak kesayangan karena mempunyai prestasi luar biasa di SMPN 4, sedangkan anak itu penyandang disabilitas.
"Guru juga kaget, guru tidak tahu. Seandainya ada perkelahian pasti guru tahulah. Ini menjadi perhatian dan pembelajaran buat kita semua. Agar tidak terulang seperti ini," kata Muhyuddin.
Saat ditanyakan usai korban mendapat perundungan itu, pihak keluarga akan memindahkan ke sekolah lain.
Ia meminta korban tidak pindah sekolah karena akan dibuat kebijakan agar proses pembelajaran bisa kembali normal.
Sepupu korban, Herman Rusdi, menyatakan korban adalah anak yatim dan tidak mau bersekolah di SMPN 4 karena trauma atas peristiwa tersebut. Rencananya, anak itu akan pindah ke sekolah swasta.
"Rencananya mau dikasih pindah di SMP Muhammadiyah saja, karena banyak keluarga di sana dan bisa diawasi langsung. Ada sekitar delapan orang (pelaku perundungan)," kata dia.
Ia mengatakan kejadian itu dua pekan lalu, sebelum ujian. Korban sering dimintai uang jajan yang Rp 5 ribu. Kalau permintaan tidak dipenuhi, korban dipukul oleh pelaku yang seniornya.
Load more