Makassar, tvOnenews.com - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Andi Ria R Djajadi mencopot sejumlah Pejabat Pertama (Pama) karena membiarkan terjadinya tindak pidana perjudian di wilayah hukumnya. Sebelumnya Kepala Satuan Intelkam dan Kasatreskrim Polres Toraja Utara dicopot, kini Kapolsek Kahu menyusul.
Andi Rian mengaku pencopotan Kapolsek Kahu, AKP EG sudah final. Bahkan, Andi Rian mengaku sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pencopotan.
"Sudah saya keluarkan SK-nya (pencopotan) tadi malam. Kapolsek Kahu, Bone, inisial AKP E," ujarnya kepada wartawan usai Gelar Baksos HUT Bhayangkara di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Selasa (25/6).
Andi Rian menjelaskan pencopotan terhadap AKP EG setelah mendapatkan laporan dari tokoh masyarakat terkait praktik judi sabung ayam. Mantan Kapolda Kalimantan Selatan ini menegaskan langsung memerintahkan jajarannya untuk penyelidikan terkait laporan tersebut.
"Hanya satu, karena terbukti terjadi praktik perjudian sabung ayam.. Berdasarkan laporan dari tokoh masyarakat dan langsung bertemu kepada saya melaporkan. Kemudian saya perintahkan dari Polda untuk turun di cek, ternyata betul ada (praktik judi sabung ayam)," bebernya.
Andi Rian mengaku sebelumnya sudah mencopot Kasatintelkam dan Kasatreskrim Polres Toraja Utara karena adanya praktik judi sabung ayam. Pencopotan terhadap kedua Pama tersebut karena lalai dan membiarkan terjadinya praktik judi sabung ayam.
"Kasat Intel dan Reskrim Polres Toraja Utara, sekarang sedang berproses di Propam. Kita lihat nanti apakah pidananya dapat atau paling tidak sebagai seorang anggota Polri adalah disiplin," tegasnya.
Sementara untuk AKP EG, Andi Rian menyebut saat ini sudah ditarik ke Polda Sulsel. Penarikan tersebut guna pemeriksaan.
"Sementara kita tarik ke Polda untuk pemeriksaan," tuturnya
Andi Rian menegaskan agar seluruh personel untuk tidak terlibat dalam kasus judi. Ia menegaskan akan ada sanksi berat kepada personel jika terlibat kasus judi.
"Saya selalu mengingatkan jangan terlibat judi dan narkoba, karena pasti sanksinya tegas tidak ada main-main dengan itu," pungkasnya. (wsn/frd)
Load more