Gowa, tvOnenews.com - Empat orang anak Sekolah Dasar (SD) di Kelurahan Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi korban pemukulan oleh seorang Ketua Rukun Warga (RW) setempat.
Keempat korban Masing-masing berinisial FS (9) FZ (9) AF (10) dan DF (10).
Kata ibu korban, Insiden ini bermula ketika keempat anak-anak tersebut bermain di dekat mobil milik tamu sang Ketua RW 3 Caranggi.
"Anak saya bersama tiga temannya main-main di dekat mobil sambil pegang-pegang pentil mobil milik tamu sang ketua RW," jelas Uni, Ibu salah satu korban.
Lanjut ibu korban, saat keempat anak tersebut bermain, ketua RW 3 Lingkungan Caranggi bernama Daeng Sutte, kemudian melihat anak-anak tersebut berada di dekat mobil tamunya.
"Ketua RW itu kemudian emosi dan menuduh keempat anak itu menggores mobil tamunya sehingga memukul anak-anak itu dengan cara menamparnya satu persatu," terangnya.
"Tidak hanya menampar, anak-anak ini juga ditarik dan di bentak-bentak oleh Ketua RW yang disaksikan sejumlah anak-anak sebaya korban," sambungnya.
Tidak terima dengan aksi pemukulan tersebut, bersama orang tua mereka, para korban mendatangi Polres Gowa untuk melaporkan tindakan kekerasan tersebut. Namun, laporan mereka ditolak oleh penyidik dengan alasan tidak terdapat luka serius pada korban.
"Alih-alih memproses laporan, penyidik justru menyarankan agar masalah ini diselesaikan secara mediasi di tingkat kelurahan," kata Ibu Korban.
"Polisi suruh saya damai di kelurahan saja, katanya disuruh buat pernyataan jangan lagi berbuat begitu kedua kalinya," sambungnya.
Alasan polisi bilang begitu kata Uni (ibu korban) lantaran anaknya dan ketiga korban lainnya masih sehat dan tidak sakit telinganya.
"Saya disuruh kembali ke rumah dan memediasi di kelurahan saja," bebernya.
Orang tua korban pun merasa kecewa dengan respon pihak kepolisian. Ia mengatakan bahwa tindakan Ketua RW tersebut tidak bisa dianggap remeh dan seharusnya diproses secara hukum.
“Kami berharap keadilan bagi anak-anak kami. Tindakan kekerasan tidak seharusnya dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Kasus ini mengundang perhatian masyarakat setempat, dan sejumlah warga meminta agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Masyarakat pun mengharapkan adanya penegakan hukum yang adil demi melindungi anak-anak dari tindakan kekerasan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian Polres Gowa enggan memberikan klarifikasi soal laporan korban yang ditolak oleh penyidik. (Itg/frd)
Load more