Makassar, tvOnenews.com - Sebanyak dua sekolah di Kota Makassar diserang orang tak dikenal (OTK). Akibat penyerangan itu kaca jendela di salah satu sekolah banyak yang pecah.
Wakasek SMA 8 Negeri Makassar, Aco Pasenrengi, mengatakan bahwa peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.45-04.00 WITA. Saat penyerangan itu tidak ada yang menjadi korban hanya saja ada beberapa kaca jendela pecah.
"Ruang yang kena ada banyak (kena lemparan) jendela semua seperti di ruang guru, kepsek, TU, sama dua kelas," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/8/2024).
Ia mengatakan, penyerangan tersebut di lakukan oleh orang tak dikenal itu dari dua arah yakni dari arah depan sekolah dan dari belakang sekolah. Hal itu menyebabkan sejumlah kaca ruangan pecah.
"Cuma barisan di belakang cuma kita dapatkan batu batunya saja sudah di angkut tadi sama kepolisian dari pagi-pagi," ujarnya.
Meskipun ada teror dari orang tak dikenal, dirinya mengaku proses pembelajaran di sekolahnya tetap berjalan seperti biasa. Namun, pihaknya berharap ini bisa segera diselesaikan oleh pihak kepolisian.
"Kami harap secepatnya pelaku tertangkap supaya tidak resah , supaya Makassar bisa kondusif," harapnya.
Sementara itu penyerangan juga terjadi di SMA Negeri 2 Makassar di hari yang sama. Humas SMA Negeri 2 Makassar, Arif, membenarkan adanya penyerangan yang terjadi di sekolahnya, hanya saja tidak seperti di SMA 8 Makassar. Di SMA Negeri 2 Makassar tidak ada kerusakan.
"Di CCTV yang ada di sekolah itu kan ada yang menyerang. Tetapi sekolah kami tidak ada masalah. Tidak ada kerusakan sama sekali," ungkapnya.
Hal itu lantaran, jarak antara gedung dan pagar cukup jauh sehingga lemparan batu tidak sampai memecahkan kaca atau terjadi kerusakan di sekolah.
Namun, karena tidak berhasil merusak sekolah tersebut. Orang tak dikenal itu merusak sejumlah kendaraan roda empat yang berada di sekitar sekolah.
"Yang terlihat di CCTV itu adalah mobil warga dengan sengaja dia rusak," tuturnya.
Ia pun menegaskan tidak ada permasalahan antar siswa di sekolahnya dengan siswa lain. Arif juga memastikan proses pembelajaran di sekolahnya tetap berjalan seperti biasa.
"Sebelumnya tidak ada masalah, justru ketika kami mendengar (penyerangan ini) kita konsolidasi dan imbau kepada siswa dan kami semua waspada," ujarnya.
(ary/asm)
Load more