Mamuju, Sulawesi Barat - Aksi pengrusakan kantor desa Labuang Rano kini memasuki babak baru. Penyidik Reskrim Polresta Mamuju, Jumat (21/1/2022), memanggil 6 orang warga untuk dimintai keterangan. Enam orang warga ini terdiri dari para panitia Lima Pilkades Desa Labuang Rano.
"Saya sebagai Kades terpilih datang ke Polresta Mamuju, sebatas mendampingi warganya yang dipanggil penyidik. Enam orang yang dipanggil penyidik tersebut terkait kasus pengrusakan kantor desa yang dilakukan orang tak dikenal (OTK)," kata Hamsah Mika, Kepala Desa Labuang Rano, yang baru dilantik.
Hamsah Mika menjelaskan, pemanggilan 6 orang warga ini berdasarkan surat panggilan pihak penyidik Reskrim Polresta Mamuju.
Sementara itu, menurut Muhammad Hasri, Ketua Panitia Lima Pilkades Labuang Rano, penyidik hanya meminta keterangan soal keberadaannya saat terjadi aksi pengrusakan kantor desa.
"Saya menjawab pada saat terjadi pengrusakan kantor desa saya lagi tidur. Kejadian pengrusakan kantor desa berlangsung pada oukul 03.00 Wita, sebagian besar warga desa sudah tertidur lelap," jelas Muhammad Hasri , usai diperiksa di ruangan penyidikan.
Proses pemeriksaan untuk enam orang warga desa tersebut hingga saat ini masih berlangsung. Proses pemeriksaan berlangsung secara maraton. Pihak Reksrim Polresta Mamuju sendiri, hingga berita ini dinaikkan belum memberikan keterangan resmi.
Aksi pengrusakan kantor desa Labuang Rano dilakukan orang tak dikenal pada Selasa (18/1/2022) lalu. Akibat aksi OTK tersebut kursi milik kantor desa terbakar dan kaca jendela kantor pecah. Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.(Gusni Kardi/Ask)
Load more