LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Hasraeni, warga Dusun Pajagalung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, memegang bukti kain linmas dan korpri yang diserahkan pelaku
Sumber :
  • Idris Tajannang

Wanita di Gowa Ditipu Calo CPNS, Dua Tahun Laporan Korban Tak Beranjak di Polres Gowa

Merasa ditipu korban melapor ke Polres Gowa namun setelah dua tahun berlalu tidak ada kepastian dari kasus tersebut bahkan pelaku masih terus beraktivitas.

Rabu, 11 September 2024 - 16:07 WIB

Gowa, tvOnenews.com - Hasraeni, seorang wanita berusia 26 tahun dari Dusun Pajagalung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengungkapkan kekecewaannya atas lambatnya penanganan kasus penipuan yang dilaporkannya ke Polres Gowa pada 21 Oktober 2022. Hingga 10 September 2024, laporan tersebut belum menunjukkan perkembangan yang berarti.

Kisah penipuan ini bermula pada November 2020, saat Hasraeni pertama kali bertemu dengan Hasna Daeng Bau, yang menawarkan peluang penerimaan CPNS di RSUD Syekh Yusuf Gowa yang di inginkan.

"Saya mengenal Hasna Daeng Bau melalui tante saya. Dia mengundang saya ke rumahnya di Manggarupi, Kecamatan Sombaopu, untuk membahas tawaran tersebut," ujar Hasraeni, Selasa (10/9/2024)

Dalam pertemuan itu, Hasraen menjelaskan jika Hasna Daeng Bau menginformasikan biaya untuk berbagai formasi CPNS.

Baca Juga :

 "Dia mengatakan bahwa biaya untuk tenaga kesehatan adalah Rp 150 juta, untuk guru Rp 120 juta, untuk lapas (lembaga pemasyarakatan) Rp 150 juta, dan untuk PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) Rp 80 juta," jelas Hasraeni.

Tertarik dengan tawaran tersebut, Hasraeni memutuskan untuk membayar biaya sebesar Rp 150 juta untuk formasi tenaga kesehatan. Namun, sebelum membayar, ia meminta untuk dimasukkan ke dalam grup WhatsApp yang dikelola pelaku agar dapat mengikuti perkembangan informasi penerimaan CPNS.

"Pelaku menolak memasukkan saya ke dalam grup karena saya belum membayar," ungkapnya.

Tidak ada pilihan lain, Hasraeni memilih membayar sejumlah uang ke pelaku. Dan setelah membayar Rp 15 juta secara tunai pada Desember 2020, Hasraeni akhirnya dimasukkan ke dalam grup WhatsApp.

"Di grup tersebut, saya melihat pelaku dan anaknya sebagai admin grup, dengan sekitar 60 orang lainnya di dalamnya," tambah Hasraeni.

Namun, tidak lama setelah itu, pelaku menghubungi Hasraeni dan meminta tambahan uang sebesar Rp 35 juta dengan alasan untuk pengurusan NIP di Jakarta. Merasa terdesak, Hasraeni mengirimkan Rp 30 juta pada Mei 2021 ke rekening pribadi pelaku, dan sisanya yang Rp 5 juta di transfer pada Juni 2021.

Setelah total pembayaran mencapai Rp 50 juta, Hasraeni hanya menerima kain linmas dan kain korpri dari pelaku untuk di pakai nantinya saat penerimaan SK CPNS di kantor Gubernur Sulawesi Selatan, namun ternyata tidak impian itu pupus lantaran SK CPNS yang dijanjikan pelaku tidak pernah ia terima.

"Kami baru menyadari bahwa nomor induk saya dan korban lainnya tidak terdaftar di BKN pusat ketika memeriksa ke Taspen Makassar. Saat itulah kami mengerti bahwa kami telah ditipu," kata Hasraeni.

Hasraeni kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Gowa. Namun, meskipun telah mendatangi kantor polisi berkali-kali, ia merasa tidak ada kemajuan yang berarti.

"Saya sudah berulang kali datang ke Polres, dan setiap kali pertanyakan perkembangan laporan saya, penyidik justru meminta untuk bersabar. Saya merasa dibiarkan dalam ketidakpastian," ujar Hasraeni dengan nada kecewa.

Upaya Hasraeni untuk mendapatkan kejelasan dengan mendatangi rumah pelaku juga tidak membuahkan hasil.

"Saat saya tiba di rumah Hj. Bau di Jalan Mangka Dg. Bombong, Manggarupi, saya diusir dan dilempari kertas STTPL dari penyidik. Mereka mengatakan saya harus mengurus masalah ini dengan polisi," tambahnya.

Merasa frustrasi, Hasraeni kembali ke Polres dalam keadaan emosional dan melaporkan perlakuan buruk tersebut.

"Saya kembali ke polres menyampaikan prilaku pelaku saat datang kerumahnya untuk mencari solusi dalam kasus ini namun saya justru di usir," terangnya.

"Saya sangat kecewa dengan kinerja kepolisian yang tidak kunjung memberikan solusi. Saya berharap mereka dapat memberikan bantuan nyata dan menyelesaikan kasus ini segera," harap Hasraeni.

Kini, Hasraeni menunggu tindakan tegas dari pihak kepolisian terhadap pelaku dan berharap kasus ini segera diselesaikan. "Saya hanya ingin agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan agar tidak ada lagi korban berikutnya. Selama ini, saya merasa ditipu dan dibiarkan dalam ketidakpastian," tutup Hasraeni dengan penuh harapan.

Sementara itu, Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak yang dikonfirmasi via WhatsApp belum merespon terkait mandeknya laporan Hasraeni di polres Gowa.(Itg/frd)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Liga 1: Meski Kehilangan Banyak Pemain, Pelatih Arema FC Sebut Singo Edan Beruntung Punya Satu Hal Ini Jelang Lawan Persita Tangerang 

Liga 1: Meski Kehilangan Banyak Pemain, Pelatih Arema FC Sebut Singo Edan Beruntung Punya Satu Hal Ini Jelang Lawan Persita Tangerang 

Pelatih Arema FC, Joel Cornelli menyebut Singo Edan beruntung punya satu hal ini jelang melawan Persita Tangerang pada laga pekan ke-12 Liga 1 2024-2025.
Pasar Kripto Indonensia Pecah Rekor, Transaksi Rp475 Triliun di 2024 Gegara BTC Melejit hingga Angka Rp1,58 miliar

Pasar Kripto Indonensia Pecah Rekor, Transaksi Rp475 Triliun di 2024 Gegara BTC Melejit hingga Angka Rp1,58 miliar

Popularitas kripto belakangan ini menunjukkan bahwa mata uang digital, termasuk Bitcoin, tentu bukan sekadar tren, melainkan bagian penting dari aset investasi.
Sekolah Indonesia Cairo Menyemarakkan World Children Festival 2024 di Mesir

Sekolah Indonesia Cairo Menyemarakkan World Children Festival 2024 di Mesir

Sekolah Indonesia Cairo menunjukkan komitmennya dalam memperkenalkan seni budaya Indonesia di kancah internasional.
Pramono-Rano Klaim Menang Satu Putaran, KPU Jakarta: Tunggu Rekapitulasi Resmi!

Pramono-Rano Klaim Menang Satu Putaran, KPU Jakarta: Tunggu Rekapitulasi Resmi!

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Wahyu Dinata menanggapi klaim kemenangan dari dua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur terkait hasil Pilkada Jakarta 2024.
Gaji PNS dari Hasil Suap Memangnya Halal? Buya Yahya Tegas Bilang: Anda Waktu Masuk PNS Nyogok...

Gaji PNS dari Hasil Suap Memangnya Halal? Buya Yahya Tegas Bilang: Anda Waktu Masuk PNS Nyogok...

Banyak orang tergoda untuk menyogok demi mendapatkan pekerjaan salah satunya masuk PNS. Lantas apakah jadi PNS dari hasil suap itu gajinya halal? Buya Yahya tegas
Legenda Brasil Ternyata Pernah Prediksi Nasib Timnas Indonesia Jauh sebelum Ikut Kualifikasi Piala Dunia, Sekarang Terbukti?

Legenda Brasil Ternyata Pernah Prediksi Nasib Timnas Indonesia Jauh sebelum Ikut Kualifikasi Piala Dunia, Sekarang Terbukti?

Ronaldinho sempat mengungkapkan optimismenya soal masa depan sepak bola Indonesia ketika berkunjung ke Tanah Air pada Juni 2022.
Trending
Ternyata Amalan ini Kalahkan Pahala Shalat Tahajud dan Haji Mabrur, Meski Sederhana Tolong Rutinkan Kata Ustaz Abdul Somad

Ternyata Amalan ini Kalahkan Pahala Shalat Tahajud dan Haji Mabrur, Meski Sederhana Tolong Rutinkan Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad (UAS) menyatakan pahala shalat Tahajud dan haji mabrur masih kurang dahsyat dan dikalahkan oleh satu amalan sederhana ini meski sangat berat.
Mulai Sekarang Shalat Subuh Baca 2 Surat ini, Amalan Terhindar Fitnah dan Dikepung Rezeki Bertubi-tubi Kata Mbah Moen

Mulai Sekarang Shalat Subuh Baca 2 Surat ini, Amalan Terhindar Fitnah dan Dikepung Rezeki Bertubi-tubi Kata Mbah Moen

Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah menyampaikan dua amalan surat pendek saat shalat Subuh agar mendatangkan rezeki dan terhindar dari fitnah.
Pemain Berlabel Bintang yang Awalnya Tolak Timnas Indonesia Kini Malah Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Pemain Berlabel Bintang yang Awalnya Tolak Timnas Indonesia Kini Malah Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Deretan pemain berlabel bintang yang awalnya menolak mentah-mentah tawaran membela Timnas Indonesia namun kini malah berbalik ingin bergabung, cek siapa saja.
Ko Hee-jin Ungkap Biang Kerok Red Sparks Kalah Memalukan dari Tim Gurem AI Peppers, Semua Gara-gara Megawati Hangestri Cs Itu...

Ko Hee-jin Ungkap Biang Kerok Red Sparks Kalah Memalukan dari Tim Gurem AI Peppers, Semua Gara-gara Megawati Hangestri Cs Itu...

Ko Hee-jin mengungkapkan mengapa Megawati Hangestri dan skuad Red Sparks bisa kalah memalukan dari tim pesakitan seperti AI Peppers di Liga Voli Korea 2024-2025
Media Besar Belanda Kembali Soroti Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Sebut Semua 'Gara-gara' Erick Thohir Katanya...

Media Besar Belanda Kembali Soroti Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Sebut Semua 'Gara-gara' Erick Thohir Katanya...

Media besar Belanda soroti naturalisasi yang gencar dilakukan PSSI demi memperkuat Timnas Indonesia. Sosok ini singgung nama Ketum PSSI Erick Thohir katanya...
Diego Michiels Ungkap Betapa Malunya Dia saat Bela Timnas Indonesia dan Telan Kekalahan Besar: Aku Sampai...

Diego Michiels Ungkap Betapa Malunya Dia saat Bela Timnas Indonesia dan Telan Kekalahan Besar: Aku Sampai...

Diego Michiels yang kini perkuat Borneo FC Samarinda pernah menceritakan momen memalukan yang dirasakannya saat masih menjadi Timnas Indonesia. Adapun saat itu
Reaksi Mengejutkan Suporter Jepang saat Tahu Timnas Indonesia Naturalisasi Ole Romeny, Mempertanyakan Aturan FIFA

Reaksi Mengejutkan Suporter Jepang saat Tahu Timnas Indonesia Naturalisasi Ole Romeny, Mempertanyakan Aturan FIFA

Berikut ini berbagai reaksi dari suporter sepak bola Jepang melihat timnas Indonesia sedang proses naturalisasi pemain keturunan, Ole Romeny, sindir sistem.
Selengkapnya
Viral