Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan – Sebuah Kapal Layar Motor, KLM Fauzan Pratama ditemukan mengalami mati mesin dan terapung-apung diperairan Pulau Kalao Toa, Kepulauan Selayar pada Rabu (26/1) pagi. KLM.Fauzan Pratama bersama ke 4 awaknya kemudian dievakuasi ke Pulau kalao Toa, tepatnya dipantai Tadu.
“Semua awak selamat dan telah kita rawat dulu setelah kapal mereka kita tarik dan amankan ke pantai Tadu, biar mereka istirahat dulu baru kita tanyai lagi," ungkap Camat Pasilambena, Patta Bau.
KLM. Fauzan Pratama berlayar dari Pulau Luang, Maluku Barat Daya, tujuan pelabuhan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Kapal ini berangkat pada Kamis pekan lalu, dengan memuat 30 Ton rumput laut. Kapal tersebut mengalami mati mesin lalu terbawa arus ke perairan Pulau kalao Toa pada Minggu (23/1) siang.
"Kami sementara persiapkan bantuan perbaikan mesin dan menyiapkan sejumlah kebutuhan pokok mereka diatas kapal. Kalau bisa baik sampai besok, kita akan lepas berangkat melanjutkan perjalanan tapi kalau tidak ya, kita bantu pulangkan ke Takalar," jelasnya.
Pemerintah Kecamatan Pasilambena juga secara resmi telah melaporkan hal ini kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Camat Pasilambena juga menyampaikan bahwa dalam sebulan ini, perairan laut Pulau Kalao Toa di Pasilambena, sangat tidak bersahabat. Gelombang tinggi dan cuaca yang tiba-tiba berubah membuat perairan laut Kalao Toa Kepulauan Selayar, sangat rawan untuk aktivitas pelayaran dan perikanan. Pemerintah setempat bahkan menghimbau agar waspada jika melintas atau beraktivitas diperairan di wilayah Pasilambena.
Sementara itu, Roni Dembaya, Juragan KLM. Fauzan Pratama kepada tvonenews.com menuturkan kejadian yang menimpanya pada Minggu (23/1) lalu, menurutnya saat kapal berlayar selama dua hari dari Pulau Luang, Maluku Barat Daya, tidak ada tanda-tanda akan terjadi kerusakan.
"Tiba-tiba mesin mati dan kami dihantam gelombang. Beruntung masih ada mesin kecil yang kemudian kami gunakan selama sehari untuk mengarahkan haluan kea rah Pulau kalao Toa, hinga kemudian kami ditolong oleh nelayan gae dan ditarik ke Pantai Tadu," tutur Roni Dembaya, Juragan KLM. Fauzan Pratama.
"Kami sangat bersyukur bisa diselamtkan ke sini, kalau saja tidak, mungkin akan lain ceritanya, karena ombak tinggi dan menguncang kapal kami selama dua hari ini. Kami ada 4 orang diatas kapal, semua dari Takalar," tambahnya.
Keempat awak adalah, Roni Dembaya, Deng Liwang, Deng Alle, Deng Tantu, dan Deng Mangun. Saat ini keseluruhan awak kapal dalam penanganan Pemerintah Kecamatan Pasilambena.
(arsil Ihsan / ASM)
Load more