Toraja Utara, tvOnenews.com - Pemberlakuan penggunaan barcode saat membeli BBM disejumlah SPBU di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dikeluhkan para sopir sebab dianggap belum tersosialisasi dengan baik hingga memicu antrian panjang di depan SPBU.
“Sebenarnya bagus, cuman tidak semua sopir tahu, apalagi yang dari kampung, jadinya ya begini kita harus antri, mana kalau tidak ada barcode tidak dilayani, jadi antrian kendaraan muluber kejalan," keluh Rahmat, sopir travel, Kamis (10/10/2024).
Menurutnya, kurangnya sosialisasi terhadap pemberlakuan barcode di SPBU, membuat sejumlah sopir kewalahan, bahkan dengan terpaksa para sopir yang sudah antri berjam-jam karena tak mempunyai barcode terpaksa mengisi BBM jenis Pertamax.
Hal itu dilakukan para sopir, karena pihak SPBU tak lagi melayani pembelian BBM yang disubsidi pemerintah jika tak menunjukan barcode, bahkan beberapa sopir di SPBU terlihat kesal karena tak mengetahui jika pemberlakuan barcode sudah diterapkan.
Sementara Romi, Staff Humas Pertamina Patra Niaga yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menyampaikan jika, terkait penerapan barcode pertalite ini belum berlaku diseluruh SPBU, dan bagi yang belum memiliki dipersilahkan mendaftar ke website subsiditepat.mypertamina.id atau melalui aplikasi mypertamina atau datang langsung ke SPBU yang sudah menerapkan barcode.
"Jadi masih tahap ujicoba pak, tujuannya supya SPBU siap dan masyarakat aware adanya program pemerintah," terang Romi, melalui pesan WhatsApp. (jbt/frd)
Load more