tvOnenews.com - Gubernur Olly Dondokambey berhasil tekan Inflasi Sulawesi Utara Bulan Oktober capai angka terendah sepanjang tahun 2024. Kebijakan Gubernur Olly Dondokambey yang membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan sempat melakukan pasar murah, berhasil tekan angka inflasi di Sulut. Tapi sayangnya November ini pasar murah sudah tidak dilaksanakan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi tahunan (Year-on-Year) sebesar 2,58% pada Oktober 2024. Angka ini diperoleh dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mencapai 106,91. Sedangkan dalam perhitungan inflasi Month-to-Month (M-to-M), terjadi kenaikan sebesar 0,21%, sementara inflasi Year-to-Date (Y-to-D) tercatat sebesar 0,09%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Aidil Adha menyebutkan, kontribusi terbesar inflasi tahunan ini berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang 2,08%, sedangkan kelompok lainnya seperti pakaian dan alas kaki justru mengalami deflasi sebesar -0,19%.
Sedangkan, Kelompok transportasi, perumahan, kesehatan, dan komunikasi juga memiliki kontribusi kecil yang bervariasi antara -0,13% hingga 0,13%. Berdasarkan data BPS, inflasi tertinggi di wilayah ini terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan dengan laju inflasi 5,29% dan IHK mencapai 108,43.
Sementara itu, inflasi terendah tercatat di Kota Manado sebesar 1,61% dengan IHK 105,57.
"Pergerakan inflasi di Sulawesi Utara sepanjang tahun 2024 menunjukkan tren yang fluktuatif. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni dengan angka 4,42%, kemudian secara bertahap menurun hingga mencapai angka 2,58% di bulan Oktober," jelasnya.
Inflasi ini, lanjutnya, menggambarkan tekanan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara, terutama pada sektor bahan pangan yang sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Pemerintah daerah diharapkan dapat terus memantau dan mengambil kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas harga, khususnya di sektor-sektor penyumbang inflasi utama," kuncinya.(chm)
Load more