Toraja Utara, Sulawesi Selatan - Diduga dimutasi karena berbeda pandangan politik saat pilkada, Kepala Sekolah SDN 4 Kesu’, Kecamatan Kesu’, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, mendadak viral dijagat maya setelah dirinya bersama dengan beberapa guru membuat video parodi di depan sekolah sambil memikul dos komputer, jerigen, dan juga pisang.
“Itu kami buat hanya untuk menghibur para murid dan guru – guru yang sedih mendengar Kepsek dan beberapa guru lainnya di ke tempat lain, namun ada yang iseng rekam dan disebarkan sebagai hiburan,” tegas Samuel, Kepala Sekolah SDN 4 Kesu’.
Video yang berdurasi 45 detik tersebut viral setelah diunggah ke media sosial dan mendapat berbagai komentar baik di group whatsapp maupun di sejumlah media sosial lainnya.
Samuel yang ditemui diruang kerjanya mengatakan, aksi spontan tersebut dilakukan hanya semata untuk menghibur para pelajar dan guru yang sedih mendengar dirinya dinonjobkan dari jabatan kepala sekolah dan dimutasi ke tempat lain.
Samuel menegaskan, dirinya siap ditempatkan di manapun karena soal mutasi adalah kebijakan pimpinan daerah, disinggung soal perbedaan pandangan pilihan saat pilkada, Samuel menjawab tidak tau soal itu, dirinya hanya mengaku heran sebab sebagai kepala sekolah tugasnya memajukan pendidikan sehingga SDN 4 Kesu’ mendapat akreditasi A di Toraja Utara.
“Kalau soal pandangan politik saya tidak tahu, saya hanya heran mendapat SK mutasi padahal kami telah memperjuangkan sekolah ini mendapatkan akreditasi A yang diberikan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Di Toraja Utara hanya ada dua Sekolah Dasar yang mendapat Akreditasi A, salah satunya kami,” terang Samuel.
Sementara anggota Komisi I DPRD Kabupaten Toraja Utara, Samuel Matasak yang ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa mutasi yang dilakukan pemerintah daerah hal yang wajar dan pastinya akan mendapat tanggapan pro dan kontra, namun tujuannya adalah meningkatkan pendidikan.
“Tujuan mutasi kan untuk mecari yang berkualitas agar pendidikan lebih maju, tapi jika memang benar yang berprestasi dinonjobkan, nanti kami akan panggil untuk dimintai keterangan, kenapa yang berprestasi dipindahkan sebab dalam aturan itu harus menjabat 4 tahun baru bisa dipindahtugaskan sebagai sekolah percontohan,” terang Samuel Matasak, Anggota DPRD Toraja Utara. (Joni Bane Tonapa/Ask)
Load more