Palu, Sulawesi Tengah – Seorang pemuda bernama Erfaldi (21), warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, tewas dalam bentrokan dengan aparat, Sabtu (12/2/2022) malam. Bentrokan itu akibat penolakan warga terhadap iup tambang di wilayah itu.
Pemuda bernama Erfaldi, ditemukan bersimbah darah di aspal jalan yang tidak jauh dari lokasi bentrokan di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.
Korban langsung dilarikan oleh warga ke puskesmas Desa Tada, untuk mendapat pertolongan, tapi sayang, nyawanya tak tertolong.
Informasi menyebutkan, Erfaldi, tertembus timah panas di bagian dada yang membuatnya tewas. Belum diketahui, dari mana peluru itu berasal.
“Saya mendapat kabar anak saya kena tembak dari keluarga. Saya langsung mencari tahu keberadaannya ke Puskesmas Tada. Saya sampai tdk kuat melihat kondisi anakku yang saat itu telah meninggal,” ungkap ibu kandung korban, Rosmawati, Minggu (13/2/2022).
Rosmawati membantah jika anaknya disebut-sebut sebagai salah satu dari massa aksi penolakan perusahaan tambang. Menurutnya, Anaknya Erfaldi mendatangi lokasi demonstrasi di Desa Khatulistiwa sekira pukul 20:00 WITA, karena hendak membeli rokok untuk kebutuhan warung miliknya.
Berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, yang sempat membawa anaknya ke Puskesmas Tada, Erfaldi diduga terkena tembak dari arah belakang.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriady menyebut, bentrokan semalam adalah ekses dari tindakan polisi membubarkan aksi unjukrasa yang dianggap menyalahi aturan karena tidak berijin. Tindakan tegas juga diberikan kepada warga pengunjukrasa karena menutup jalur transportasi di trans sulawesi sejak siang hari.
Dia juga menyayangkan adanya korban jiwa dalam bentrokan sabtu malam, dan berjanji akan menindak tegas anggotanya yang terbukti menyalahi SOP.
“Kami akan menyelidiki siapa dalang aksi unjukrasa itu juga menyelidiki apakah ada anggota kami yang bertugas menyalahi SOP.” Tegas Rudy.(abd)
Load more