Mamuju, Sulawesi Barat - Ratusan siswa SMP Negeri 2 Mamuju, Sulbar, terpaksa belajar di Pendopo Lapangan Ahmad Kirang, Senin (21/2/2022) karena tidak memiliki ruangan belajar.
Ratusan siswa SMPN 2 Mamuju terpaksa belajar di lantai karena sekolahnya yang rusak akibat gempa dengan kekutan 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2020 lalu, kini mulai dirobohkan untuk proses rehab bangunan.
Salah seorang guru SMP Negri 2 Mamuju, Hera, mengatakan, proses belajar dan mengajar di gelar dengan cara outdoor di pendopo ini karena sudah tidak ada ruangan belajar.
"Proses belajar dan mengajar dengan cara melantai di Pendopo ini karena bangunan sekolah saat ini sementara dalam proses rehab," kata Hera.
Hera menambahkan, proses pembelajaran di SMP Negeri 2 untuk beberapa bulan ke depan akan dilangsungkan dengan beberapa model. Belajar dengan cara daring, belajar dengan cara tatap muka sistem outdoor.
"Untuk proses outdoor kami gelar di Pendopo Lapangan Ahmad Kirang selama sepekan kedepan, setelah itu proses belajar dan mengajar akan diilangsungkan dengan cara tatap muka yang akan di gelar di SD 2 Mamuju," jelas Hera.
Adi, salah satu siswa SMPN 2 mengatakan, proses belajar dan mengajar dengan cara duduk di lantai ini sangat tidak nyaman. Dia mengaku selama proses belajar tidak bisa serius karena duduk berdesak-desakan di tempat yang sempit.
"Seharusnya kalo mau dilakukan proses belajar dan mengajar sistim outdoor hafus lokasinya luas sehingha siswa tidak duduk melantai secara berdesak desakan," kata Adi.
Menurut Adi, cara belajar seperti ini akan berdampak kepada nilai siswa. (Gusni Kardi/act)
Load more