Pinrang, Sulawesi Selatan - Pasar murah minyak goreng yang diadakakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI Kabupaten Pinrang berlangsung ricuh. Ribuan warga memadati pasar murah dan berdesak desakan hendak menerobos antrian sehingga pasar murah tersebut urung dilakukan dan dibubarkan polisi.
"Kami kecewa karena sudah menunggu sejak jam 6 pagi namun pasar murah batal dilaksanakan padahal kami sudah kesulitan mencari minyak goreng sejak satu bulan terakhir," ujar Rahmawati warga Pinrang yang terlihat membawa anak kecil di lokasi pasar murah.
"Kami menyiapkan 250 kupon tapi apa daya kami dengan kondisi ini sehingga kami membatalkan pasar murah ini," ujar Rahmat, panitia dari HIPMI Pinrang.
Pasar murah yang dilangsungkan di pelataran dan aula masjid Al Munawir tersebut berlangsung ricuh karena banyaknya warga yang datang dan diluar prediksi panitia yang hanya menyiapkan 250 kupon dengan masing masing kupon hanya diperbolehkan membeli dua liter minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter.
Sejumlah petugas polisi dari Polres Pinrang dipimpin Waka Polres Pinrang bersama Kapolsek Sawitto mencoba menenangkan warga dan membubarkan kerumunan.
"Kami terpaksa membubarkan warga dan mengamankan pihak panitia karena warga yang sudah tidak sabar. Pinrang ini PPKM level 3 sehingga kerumunan seperti tadi sangat rawan," ujar kapolsek Sawitto AKP yusuf Bado.
Pihak HIPMI rencananya akan kembali melakukan pasar murah namun dengan persiapan yang lebih matang dan melibatkan pihak Polres Pinrang agar kericuhan serupa tidak terulang lagi. Pihak HIPMI setidaknya menyiapkan seribu kupon untuk dibagikan kepada warga di empat titik berbeda.(Rusli Djafaar/Ask)
Load more