Setelah mencari, Akhirnya warga mendapatkan lokasi yang di inginkan dari seorang tokoh masyarakat Desa setempat yang menghibahkan tanahnya dijadikan masjid.
Namun dipertengahan pembangunan masjid, Plt Desa tersebut dipindahkan, sehingga proses pembangunan masjid pun sempat terhenti. Di tahun 2022, menjelang Bulan suci Ramadhan, warga kembali membicarakan soal pembangunan masjid di dusun mereka.
Karena dianggap sangat jauh jaraknya jika melaksanakan shalat taraweh di masjid dusun sebelah dengan jarak 1 (satu) kilometer, ditambah kondisi jalan rusak dan penerangan lampu jalan tidak ada sama sekali, warga pun memilih membangun masjid meskipun kondisinya seperti saat ini.
Menurut Syamsul, meskipun belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah, ia akan berupaya berkoordinasi dengan kepala desa yang baru, pemerintah kecamatan dan pemerintah kabupaten takalar terkait pembangunan masjid tersebut.
Load more