Ustadz Samiruddin mengungkapkan, An-Nadzir memiliki metode sendiri dalam melihat dan memantau perjalanan bulan.
Dalam memantau perjalanan bulan, jemaah An-Nadzir memiliki metodologi dan tata cara dengan menggunakan beberapa standar parameter dengan mengandalkan tanda-tanda alam.
Seperti, pengamatan pasang-surut air laut dan mengamati perjalanan bulan.
Dia menjelaskan jika pihaknya mulai memantau bulan purnama 14, 15, 16, lalu tiga hari terakhir mulai tanggal 27, 28, sampai dengan tanggal 29.
Menurutnya, yang dilihat adalah jam terbitnya bulan di subuh hari di Timur, dan juga melihat bayangan bulan dengan kain tipis.
"Tempat dan waktu yang paling signifikan perlu diketahui yakni, mengetahui bulan purnama 14, 15, dan 16, besarnya bulatan bulan 15 sama dengan 16, bulan ke 14 besarnya sama dengan bulan ke 17 dan besarnya bulan ke 13 sama dengan bulan ke 18 dan seterusnya," pungkasnya.
Dia menambahkan, perhitungan tersebut juga sesuai ajaran Nabi Muhammad Saw.
Load more