Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berkunjung ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (07/05/22). Kedatangan Ganjar Pranowo, ke kabupaten Gowa, terkait beberapa agenda. Salah satunya, berkunjung ke makam Raja-raja Gowa, ke Kampoeng Rewako dan terakhir berkunjung ke Rumah Adat Balla Lompoa Gowa.
Ganjar mengaku jika Ia sangat tertarik dan kagum terhadap sosok Sultan Hasanuddin, di mana Sultan Hasanuddin dikenal masih muda sudah menjadi Raja Gowa, apalagi memimpin Kerajaan Gowa selama 17 Tahun.
"Saya tertarik dengan sosok Raja Gowa ke 16, Sultan Hasanuddin itu masih muda sudah menjadi pemimpin selama 17 tahun jadi Raja, punya jiwa patriotisme, sehingga Belanda takut, sampai sampai dijuluki Ayam Jantan dari Timur," ungkap Ganjar Pranowo.
Kunjungan pertama, Ganjar Pranowo yaitu menuju kompleks makam Raja-raja Gowa yang berada jalan Pallantikang, Kelurahan Katangka, Kecamatan Sombaopu. Bersama Rombongan Bupati Gowa, Ganjar tiba di kompleks Makam Raja-raja Gowa sekitar pukul 10:30 Wita.
Ganjar Pranowo bersama Bupati Gowa, lansung menuju Makam Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke 16. Di makam Sultan Hasanuddin, Ganjar memanjatkan doa, lalu menabur bunga, menyusul Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Selanjutnya, Ganjar Pranowo berpindah ke makam Raja Gowa ke 15, I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said yang tidak lain ayah dari Raja Gowa ke 16, Sultan Hasanuddin. Dimakam ayah Sultan Hasanuddin, Gubernur Jawa Tengah juga memanjatkan doa dan menaburkan bunga.
Begitu juga di makam paman Sultan Hasanuddin yang bernama Sultan Alauddin, Raja Gowa ke 14. Di makam inilah, Ganjar mengetahui dari penjaga makam Raja-raja jika Raja Gowa ke 14 dan Raja Gowa Ke 15 adalah raja yang pertama masuk agama Islam setelah sebelumnya menganut paham animisme.
Dihadapan Bupati Gowa, Gubernur Jawa Tengah ini mengagumi Raja-raja Gowa, terutama Raja Gowa ke 16 Sultan Hasanuddin.
Ganjar juga mengungkapkan, jika ia dan Bupati Gowa akan melakukan kerjasama Mou terkait Desa Inklusi.Ganjar mengungkap jika Desa Inklusi yang ia kerja samakan, sudah berjalan di beberapa provinsi dan kabupaten, diantaranya Kaltim, NTB, dan rencananya di Sulawesi Selatan.
"Kami berharap Desa Inklusi ini bisa jalan di Sulawesi Selatan, Alhamdulillah Bupati Gowa menyambut baik,"kata Ganjar.
Ganjar juga berharap, jika Desa Inklusi ini berjalan, partisipasi masyarakat muncul, kreativitas di desa berjalan, digitalisasi di desa muncul, dan itu bisa mengalir ke seluruh desa. Dipastikan pemerintah akan mudah membangun desa dan akan tercipta lapangan kerja dari desa.
Ganjar juga menuturkan jika sebelum berkunjung ke kabupaten Gowa, ia sempat bertemu dengan mantan Menteri Pertanian Republik, Amran Sulaiman dan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Katanya, saat bersama dengan Amran Sulaiman, ia membahas soal kerja sama kedepannya antara Ika Unhas dengan Kagama.
Saat di tanya soal kedatangannya ke Sulawesi Selatan terkait safari politik untuk Pilpres 2024, Ganjar justru menampik jika kunjungannya tersebut ke Sulawesi Selatan tidak ada kaitannya dengan politik, apalagi menyangkut Pilpres.
"Tidak dong...Safari politik kayak apa aja, baju safari kali," ucapnya sambal berlalu.
Setelah berkunjung ke makam Raja-raja Gowa, Ganjar Pranowo lansung berkunjung ke Kampoeng Rewako yang berada di Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga.
Di sana, Ganjar mengunjungi desa Inklusi didampingi Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Setelah dari desa Jenetallasa, Ganjar kemudian menuju rumah adat Balla Lompoa untuk melihat lansung museum bersejarah Balla Lompoa.
Sementara itu, Adnan Purichta Ichsan mengaku, telah melakukan tandatangan Mou dengan Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) untuk memajukan masyarakat desa.
"Kita sudah tanda tangan Mou dengan Kagama yang diketuai oleh Ganjar Pranowo, disaksikan masyarakat di Desa Jenetallasa," jelas Adnan Purichta Ichsan.
Adnan berharap, dengan kerjasama ini, masyarakat desa bisa lebih mandiri dan sejahtera.(Itg/Ask)
Load more